Thursday, March 20, 2014

Review Buku: The Unbearable Lightness of Being

Genre:Romance
Author:Milan Kundera

Selesai bertemu sapa dengan para mafia Itali yang bermukim di Hollywood, aku langsung terbang ke Praha - Ceko, diundang oleh seorang dokter bedah bernama Tomas. Pada masa itu, masa yang cukup sulit, penyebabnya adalah invasi Rusia, 1968.

Berikut adalah cuplikan pengalaman Tomas, Tereza, Sabina, & Franz yang diceritakan langsung oleh "Sang Adam yang berkali-kali diusir dari surga", yaitu Milan Kundera. Dia langsung menjadi sahabat karib dalam waktu kurang dari dua minggu. Buku ini ditulisnya setahun setelah kelahiranku, yaitu 1984.

Semasa mudanya, Tomas, seorang ahli bedah ternama di Praha, adalah seorang playboy. Sejak pisah dengan istrinya, dia seringkali berganti-ganti rekan seranjang. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tereza, yang bekerja sebagai waitress di bar, tempat pertama kali mereka bertemu.

Tereza jatuh hati pada pandangan pertama dengan Tomas. Saat ia mengamati Tomas, seorang pria gagah yang menyambangi bar, dengan membawa buku. Apalagi menurut Tereza, "Buku adalah emblem dari suatu persaudaraan rahasia," aku cungkil dari halaman 67 buku ini. Berikutnya kalimat ini menjadi quotes favoritku.

Biarpun, Tomas telah menikahi Tereza, tapi ia masih saja dengan hobinya itu: berganti-ganti rekan seranjang. Salah satu partner favoritnya adalah Sabina. Seorang pelukis. Sabina pun tergila-gila pada Tomas.

Namun, dengan gigih dan pasti, Tereza mampu memisahkan Tomas dari Sabina. Rasa cemburunya yang berlebihan, membuat Tomas akhirnya menyerah dan hengkang dari Praha, menuju ke pedesaan.

Bukan itu saja, ada alasan lain mengapa Tomas lebih memilih untuk tinggal di pedesaan, yang notabene tidak modern, dan tidak lebih hidup dari Kota.
Sejak Tomas menulis artikel di koran setempat, yang memuat kritiknya atas pendudukan Rusia terhadap Ceko, serta kritik terhadap pemerintahannya, serta partai-partai komunis di negaranya. Hal ini membuatnya kurang populer, dan bahkan menjadikan Tomas semacam buronan yang dianggap anti pemerintah, dan harus disingkirkan.
Awalnya, profesinyalah yang disingkirkan. Dari dokter bedah, derajatnya diturunkan, hanya berprofesi sebagai pengelap kaca, dari rumah ke rumah.

Buku sastra yang menarik ini, juga menyuguhkan kisah tentang Franz, kekasih gelap Sabina. Yang akhirnya mati ketika mencoba untuk menyelamatkan banyak nyawa, dengan cara terjun langsung ke konflik Thailand - Vietnam.

Kundera menulis bukunya dengan alur yang acak-acakan. Para tokoh dibunuhnya di tengah-tengah halaman buku. Namun, ia juga menuliskan kisah Tomas-Tereza dengan manis di bagian ending.
Dan, cara dia mengemukakan pandangan politiknya, jenius sekali.

No comments:

Post a Comment