Tuesday, December 4, 2018

Hasil Dua Bulan Pemakaian Safi Skincare (Age Defy)

Sudah lama banget nggak nulis blog. Di kantor sedang banyak kerjaan, lalu si sulung lagi persiapan ujian akhir semester, jadi sibuk warbiyasah...!

Postingan terakhir mengenai Safi Skincare Reviews. Dan saya sudah memakai rangkaian produk Safi selama dua bulan. InsyaAllah di post kali ini saya mau share hasilnya.

Dari delapan produk yang saya gunakan: facial washdeep exfoliatortoner, krim mata, gold water essence, serum, krim malam, dan krim pagi, produk yang sudah habis, dan ujung-ujungnya nggak re-purchase adalah: toner dan facial wash.

Produk lainnya belum habis, dan sampai saat ini masih digunakan. Kemungkinan besar, ada produk-produk yang akan saya beli lagi, karena sudah terlanjur falling in love. Dan, beberapa produk akan "good bye" dari pouch Safi. Produk apa saja? Berikut penyajiannya, dibahas lengkap dan detail ala saya ^_^


Facial foam Safi Age Defy
"good bye"
Cream Cleanser.
Langsung saja: saya nggak suka. Alasan pertama: karena bikin wajah terlalu kesat seperti tertarik. Padahal tidak mengandung SLS (Sodium Lauryl Sulfate).

Lalu kedua, entah kenapa ya, produk ini kan berparfum, tapi saat terkena air, dan berubah menjadi busa, aromanya jadi kurang enak. Kayak bau tengik gitu.

Untuk harganya yang mendekati 50 ribu rupiah, menurut saya over price. Jadi, setelah produk ini habis dalam waktu kurang lebih satu setengah bulan, saya tidak beli lagi. Saya akan kembali pada facial wash yang biasa saya pakai yaitu Mustika Ratu, Pixy, atau Sariayu.


Facial Wash
Substitusi Cream Cleanser Safi

Toner Safi Age Defy
"good bye"
Skin Refiner.
Toner Safi Age Defy memang ampuh mengangkat make-up, di antaranya foundation, bedak, blush oneye shadow, dan lipstik. Tapi masih belum sanggup untuk mengangkat maskara.

Toner ini pun double function. Bisa sebagai micellar water, sekaligus sebagai hydrating toner. Tapi jika dibandingkan dengan hydrating toner dari Cosrx (misalnya: Centella Water yang pernah saya pakai) masih jauh ya. Masih belum total menghidrasi kulit wajah.

Setelah toner Safi habis, saya berpaling kepada Cosrx Cantella Water untuk hydrating toner, serta Garnier atau Ovale untuk micellar water-nya.


Hydrating Toner & Micellar Water
Alternatif kedua untuk Toner-nya Safi

Deep exfoliator. Scrub Safi Age Defy
"good bye"
Deep exfoliator.
Scrub Safi yang butirannya sangat kecil dan tajam. Awal-awal pakai ini, enak banget. Wanginya juga enak, tidak seperti facial wash-nya yang jadi tengik baunya ketika tercampur air.

Sayangnya tidak bisa dipakai setiap hari, karena dapat menyebabkan over-exfoliate. Ini yang terjadi sama saya, padahal saya rutin memakai ini dua hari sekali. Namun, pada saat kulit wajah sedang sensitif gitu, walhasil jadi perih banget setelah menggunakan deep exfoliator.

Apa karena saya pakainya terlalu semangat, sehingga menggosoknya terlalu kuat. Kurang tahu juga. Jadi sekarang pakainya seminggu sekali, hanya untuk menghabiskan produk. Lalu, saya akan pindah haluan memakai exfoliator yang water based. Sudah lirik-lirikan dengan Cosrx BHA & AHA, Pixi Glow Tonic, atau Some by Mi ^_^


Exfoliating Toner: Cosrx, Pixi, Some By Mi
Exfoliating Toner dari berbagai brand

Eye Contour Treatment
"good bye"
Eye Contour Treatment.
Krim mata Safi ini sebetulnya kurang memberikan efek mencerahkan di kulit sekitar mata. Dua bulan memakai ini, saya tidak melihat perubahannya. Mata panda tetap nempel di wajah.

Tapi kelebihannya tetap ada dan saya rasakan juga kok: pertama membuat kerutan tersamarkan, dan kedua kulit kantung mata jadi lebih halus.

Namun, saya sudah memiliki KMIL (Krim Mata Idaman Lain) yaitu krim mata Magic Blue Pea Flower dari Votre Peau. Tapi, sebelumnya saya akan habiskan krim mata ini sampai titik krim penghabisan.


Votre Peau Magic Blue Flower Pea
Ini dia KMIL saya ^^

Gold Water Essence
falling in love
Gold Water Essence.
Produk favorit nomor wahid. Membuat kulit wajah terasa kenyal, lembut, dan lebih cerah. Cairan yang seperti gel ini cepat sekali terserap, seperti menyiram air dingin di padang pasir.

Pertikel-partikel emasnya juga terserap ke kulit, jadi bukan hiasan, seperti yang selama ini saya duga.

InsyaAllah, saya akan re-purchase produk ini, dan tiga produk setelahnya. Kenapa? Karena saya merasakan sekali manfaatnya. 

Jerawat & bekasnya cepat sekali hilang. Misal: pada malam hari saya mulai merasa gatal nih di kulit wajah tertentu (hal biasa sebelum jerawat muncul), setelah melakukan rangkaian skincare Safi, dimulai dari essence dan seterusnya, pagi hari, rasa gatal hilang, dan jerawat nggak jadi terbentuk.


Concentrated Serum
falling in love
Concentrated Serum.
Ini juga produk favorit saya. Ekstra melembabkan walau dipakai sedikit saja.
Pemakaiannya setelah essence. Dan, seperti essence-nya, serum ini juga mengandung partikel emas yang meresap ke kulit.

Produk serum juga akan saya re-purchase jika sudah habis nanti.






falling in love
Day Cream & Night Cream.
Dua krim yang dipakai setelah serum. Sesuai namanya, day cream untuk pagi, mengandung SPF25, dan night cream dipakai sebelum tidur.

Kedua moisturizer ini, sangat melembabkan, sekaligus mencerahkan.

Krim malam memang lebih lengket, dan terkesan berminyak banget dipakai di wajah. Tapi saat bangun tidur, kadar minyak di wajah saya jadi lebih terkontrol.

Krim pagi, teksturnya lebih rich, sehingga pakainya bisa sangat hemat. Oles tipis saja, manfaatnya sudah terasa. Kulit wajah lebih lembab, kenyal, halus dan cerah.

The Best from Safi


Kesimpulan: kombinasi gold water essence concentrated serum moisturizer-nya (pagi & malam), mampu membuat bekas jerawat cepat pudar, calon jerawat juga enggan muncul. Jerawat-jerawat kecil serta komedo-komedo juga hampir nggak ada. Saya sebut hampir, bukan berarti tidak ada sama sekali ya. Jerawat kecil masih ada, tapi nggak banyak, paling satu atau dua biji. Dan, cepat hilangnya. Alhamdulillah.

Lalu, untuk minyak berlebih di wajah lebih terkontrol. Siang hari yang biasanya menghabiskan dua lembar oil paper, sekarang hanya selembar, itu pun nggak penuh.

Kondisi kulit saya menggunakan empat produk Safi tersebut, sudah serupa saat memakai krim racikan dokter Erha. Maksudnya, efek yang saya dapatkan, sama baiknya ketika berkonsultasi ke Erha Clinic dulu. Terasa lembut, lembab, cerah, terlihat segar, sehat & memantulkan cahaya.

Demikian review kali ini, semoga bermanfaat buat semua :)

Tuesday, October 2, 2018

Safi Skincare Reviews - Age Defy

Safi Skincare Reviews - Age Defy


Holla..... 

Sebetulnya, sebulan belakangan saya lagi rajin-rajinnya memakai krim dokter Erha nih, terutama krim malam. Lalu, teman saya menginfokan, kalau kita rutin mengoles krim racikan dokter, kulit wajah akan semakin tipis, hingga urat-urat kecil bisa terlihat. Okay, lumayan creepyKarena selama ini saya tidak melihat adanya perubahan tingkat ketipisan kulit muka, jadi saya cuek aja, dan melanjutkan pemakaian. Tidak ada respon apapun terhadap kata-kata darinya.

Sampai pada suatu hari, kalimatnya kok jadi bergema dan kepikiran terus ya. Walhasil, setelah krim Erha di rumah habis, saya jadi enggan balik lagi untuk konsul. Dan, karena ujung-ujungnya saya tidak memakai krim apapun, jerawat berdatangan dari segala penjuru.

Hidung (area berminyak T-Zone) yang menjadi ladang pertama panen raya jerawat kecil, disusul dagu yang bermunculan jerawat jumbo. Stop!

Saya tidak mau lagi melalui hari-hari penuh jerawat. Sebab jari jemari suka iseng, pegang-pegang, usik-usik, akhirnya malah radang. Jerawat nyebar ke seluruh wajah >>> saya pernah banget ngalamin ini waktu bikin tesis, dan rasanya menyedihkan T_T

Belum lagi komedo, yang putih, hitam, bahkan pelangi, pasti ngumpul tuh di area hidung. Melengkapi penderitaan. Nah, sejak saat itu saya kepikiran mau hunting skincare. Dari sekian ribu produk, masa' sih nggak ada yang cocok sama saya? Ya kan?

Saya sudah baca beberapa review skincare dari beauty blogger & Female Daily. Mulai dari produksi lokal: Wardah, Sensatia Botanicals, Mineral Botanica, Elsheskin, Kohvee, dan Pampering Day, serta produksi luar: The Ordinary, Clinique, Mario Badescu, SKII, dan The Body Shop.

Review paling menawan diperoleh oleh Wardah: halal, bagus, terjangkau, produk lokal, dll. Saya sudah merencanakan untuk mengganti Erha Clinic dengan Wardah.

Tapi, saat belanja bulanan di Tip-Top, sesembak datang menghampiri saya yang sedang galau memilih antara facial wash Mustika Ratu atau Sariayu. Dia tersenyum hangat, dan memperkenalkan dirinya, serta brand yang dia wakilkan, yaitu Safi.

Saya pernah dengar tentang Safi sekali-dua kali dari instastory-nya Tasya Farasya, namun tidak pernah benar-benar mengamati. Karena waktu itu saya tidak terlalu tertarik dengan skincare.

Setelah melalui sosialisasi skala mini (antara saya dan sesembak Safi), saya memutuskan untuk melakukan ritual skincare dengan mencoba rangkaian produk Safi terlebih dulu. Jika cocok, akan berlanjut terus, jika gagal, maka putus kontrak.

Safi skincare berasal dari negeri sebelah: Malaysia. Jaminan halal MUI dan JAKIM (Malaysia). Terbuat dari bahan-bahan alami, serta teruji klinis. Dan, yang terpenting: sedang dalam masa promo, diskon 15%, karena Safi baru masuk Tip-Top. Biasanya produk Safi bisa dibeli di Guardian atau Watson.

Safi Skincare Reviews - Age Defy

Total ada 8 produk Safi Age Defy, untuk kulit berminyak (usia 30an), rinciannya sebagai berikut:

No. Produk Harga Normal Harga Promo
1. Deep Exfoliator Rp.42.925,- Rp.36.486,-
2. Concentrated Serum Rp.104.750,- Rp.89.037,-
3. Skin Refiner Rp.52.875,- Rp.44.944,-
4. Gold Water Essence Rp.128.000,- Rp.108.800,-
5. Eye Contour Treatment Rp.98.475,- Rp.83.704,-
6. Cream Cleanser Rp.47.400,- Rp.40.290,-
7. Day Emulsion SPF25PA++ Rp.59.950,- Rp.50.957,-
8. Renewal Night Cream Rp.67.100,- Rp.57.035,-
                                                                     Total =  Rp.511.253,-

Setelah melihat total harganya, senilai dengan konsultasi ke Erha, keputusan saya bertambah bulat untuk membawa pulang produk ini. (Note: harga promo hanya sampai tanggal 30 September 2018, dan menurut info dari SPG-nya, harga produk Safi di Tip-Top memang lebih murah dibanding Watson atau Guardian, walaupun masa promo telah berakhir, jadi jangan khawatir ^_^).

Packaging-nya sangat istimewa, didominasi warna emas dan ungu. Benar-benar mewakili bahan dasarnya: ekstrak emas & protein sutera. Terkesan mewah dan bijak (memang diperuntukkan khusus untuk wanita usia kepala 3 atau 4).

Safi juga mengeluarkan dua produk lainnya, yaitu: rangkaian Whitening Natural dan Whitening Expert. Keduanya untuk usia remaja dan twenty something.

Bahan-bahan alami yang terkandung dalam Safi Age Defy di antaranya:
  1. Gold Extract: mengandung trace mineral yang memelihara tekstur kulit tetap terasa kenyal dan halus serta membantu mengurangi penampakan keriput dan garis-garis halus >>> terkandung di seluruh produk Age Defy.
  2. Silk Protein: mengandung 18 jenis Amino Acid yang membantu melindungi kulit, baik untuk memelihara kelembaban dan kehalusan kulit wajah agar terasa lembut bagai sutera >>> terkandung di seluruh produk Age Defy.
  3. Vitamin C: membantu memelihara tampilan kulit tampak lebih cerah dan membantu melindungi kulit dari paparan sinar UV >>> terkandung di facial wash dan scrubbing.
  4. Ekstrak Jamur: membantu meringkas pori, menghaluskan warna dan tekstur kulit >>> terdapat di toner.
  5. Light Diffusing Crystal: membantu membuat tampilan kulit wajah tampak lebih cerah dan berseri di siang hari, mengurangi penampakan kulit kusam pada wajah >>> terkandung di krim pagi.
  6. Phyto-SLC: membantu merawat kulit pada lapisan kulit yang paling dalam, membantu memelihara peremajaan kulit pada malam hari >>> terkandung dalam krim malam.
  7. Bio Hyaluronic: membantu meningkatkan kemampuan kulit untuk menjaga kelembabannya pada tingkat optimal >>> terkandung dalam essence.
  8. Oligopeptida: merawat lingkaran hitam dan mencerahkan kulit sekitar mata >>> terkandung dalam krim mata.
  9. Tri-Tone Equaliser: teknologi baru yang membantu mengurangi penampakan kulit kusam pada wajah dan membantu mencerahkan kulit, sehingga kulit wajah tampak lebih segar dan cerah berseri >>> terkandung dalam serum.

Langkah-langkah perawatan Safi skincare Age Defy dijabarkan panjang lebar oleh SPG-nya. Lalu, rangkumannya saya buat diagram berikut ini:

Step by Step Safi Skincare Age Defy
Step by Step Safi Skincare Age Defy

Safi Age Defy Cream Cleanser
Produk pertama yang digunakan >>> Cream Cleanser.
Facial wash berbentuk krim. Pakai saat mandi pagi dan sore hari. Manfaatnya untuk:
- Membersihkan debu dan sisa make up dengan optimal.
- Busa krim yang mewah membersihkan pori-pori, untuk kulit terasa halus lembut dan tampak bersinar.





Safi Age Defy Skin RefinerStep 1 >>> Skin Refiner.
Atau bisa juga disebut toner. Setelah membersihkan wajah dengan facial wash, tuangkan toner di kapas, dan usapkan dengan lembut ke seluruh area wajah, termasuk kulit sekitar mata. Skin refiner berfungsi untuk:
- Mengangkat sisa kotoran dengan lembut.
- Membantu untuk meringkas pori-pori.
- Formula tanpa tambahan alkohol ini memberikan kesegaran.




Safi Age Defy Deep Exfoliator
Step 1A & 1B >>> Deep Exfoliator.
Scrubbing boleh digunakan 2 atau 3 kali dalam seminggu. Sangat tidak disarankan pemakaian setiap hari (over-exfoliate), karena hanya akan menyebabkan iritasi kulit (jadi harap gunakan sesuai dosis ya). Lakukan proses pengelupasan, setelah mencuci muka dengan sabun, dan sebelum toner. Tahapan ini bisa dilewati ketika pada hari itu tidak ada jadwal exfoliateFungsi utamanya:
- Membersihkan debu dan kotoran penyumbat pori.
- Mengangkat sel kulit mati agar kulit tampak lebih cerah.
- Membantu membersihkan komedo hitam dan putih.
- Membantu kulit terasa lebih halus, lembut dan lembap.

Safi Age Defy Eye Contour Treatment
Step 2 >>> Eye Contour Treatment.
Setelah pemakaian toner, untuk area under eye, bisa langsung menggunakan eye cream. Cara pemakaiannya bukan diusap, melainkan di-tap, seperti proses nge-blend foundation atau concealer. Manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian rutin:
- Menyamarkan garis halus di sekitar mata.
- Menyamarkan lingkar hitam di sekitar mata.
- Mencerahkan kulit di sekitar mata.
- Menjaga kulit di sekitar mata tetap terasa lembap. 

Safi Age Defy Gold Water Essence
Step 3 >>> Gold Water Essence.
Di antara seluruh rangkaian Age Defy, produk yang satu ini memiliki lebih banyak penggemar. Rata-rata dari mereka memberikan review positif untuk gold water.
Cara pakainya cukup oles tipis-tipis ke seluruh wajah (termasuk leher) sambil dipijat lembut, kecuali area kulit sekitar mata. Fungsinya:
- Memelihara struktur kulit, tidak hanya merawat bagian luar tetapi juga bagian dalam kulit, merawat keremajaan kulit dengan optimal.
- Memelihara kelembapan sepanjang hari agar kulit terasa halus dan lembut serta mempersiapkan kulit untuk produk perawatan kulit berikutnya.

Safi Age Defy Concentrated SerumStep 4 >>> Concentrated Serum.
Setelah gold water, dilanjutkan dengan serum. Dioles tipis-tipis saja. Berfungsi untuk:
- Memelihara kolagen kulit agar tanda-tanda penuaan dini dapat tersamarkan.
- Merawat dan menjaga elastisitas kulit wajah.
- Mengurangi penampakan kulit kusam.
- Memberikan penampakan kulit yang cerah dan bersinar.



Radiant Day Emulsion SPF25PA++ & Renewal Night Cream.
Step 5A & 5B >>> Radiant Day Emulsion SPF25PA++ & Renewal Night Cream.
Krim pagi dan malam. Keduanya memiliki kandungan gold extract dan protein sutera.
Namun untuk krim pagi dilengkapi pula dengan light diffusing crystal, sedangkan krim malam terdapat phyto-SLC.
Cara pemakaian: dioles merata setelah kulit wajah mendapatkan serumnya. 
Manfaat dari pemakaian rutin kedua krim tersebut antara lain:
Krim Pagi
  • Meratakan penampakan warna kulit agar wajah tampak lebih cerah berseri di siang hari.
  • Melindungi kulit dari sinar UVA & UVB.
  • Melembapkan kulit.
  • Membantu merawat kulit tetap terasa kenyal dan segar.

Krim Malam
  • Memelihara kelembapan.
  • Mencerahkan kulit.
  • Menjaga kulit tetap terasa kenyal.
  • Membantu memelihara peremajaan kulit pada malam hari.
  • Kulit lebih terawat dan tampak lebih muda.

Terus terang saya belum menggunakan produknya sama sekali. Sebab saya pemakai aktif krim racikan dokter, jadi diwajibkan menunggu selama 2 minggu, supaya sifat kulit saya kembali normal. Setelah dua minggu, kulit sudah siap untuk rutinitas baru.

Yang jelas saya sudah nggak sabar. OK. Saya update hasilnya dalam satu setengah bulan ke depan (atau 2 bulan saja sekalian) biar saya bisa melihat perubahan yang nyata di kulit wajah.

See ya!!


Safi Age Defy
Safi in its pouch!



Klik tombol biru untuk melihat review setelah
dua bulan memakai Safi Age Defy

Saturday, September 29, 2018

Review Buku: I Was Here - by Gayle Forman

I Was Here - by Gayle Forman
Genre:
Fiction
Author:
Gayle Forman


Saya suka sekali membaca novel dengan tema acak. Jadi, membeli buku ini, secara random, tanpa iming-iming Number #1 Best Seller di sampul depannya atau desain cover yang keren banget, atau penulis yang sudah familiar. 

Saya hanya pengin merasakan sensasi baru, berupa kejutan-kejutan yang menyenangkan melalui karya-karya penulis yang asing buat saya.


Dan, saya lumayan terkesima dengan kisah di buku ini.


Adalah Cody, yang hidupnya terasa carut marut karena kehilangan sahabatnya.


Tiba-tiba, Meg mengirimkan email berupa permintaan maafnya, dan bahwa mengakhiri hidup adalah pilihannya sendiri. Megan Garcia, yang dikenal sebagai anak supel, hidup sempurna, orang tua yang rukun, otak encer dan beasiswa di kampus ternama, ternyata harus tewas bunuh diri dengan menenggak racun.


Cody, sahabat sejatinya merasa sakit hati, karena ia tidak tahu Meg memiliki pemikiran seperti itu. Selain itu Meg pun sudah rapi menyiapkan segalanya: jenis racun tertentu, menyewa kamar motel, mengirimkan email kepada orang-orang terdekatnya, hingga memberikan tips untuk petugas hotel. Dia bukan saja merasa kehilangan, tapi juga tidak terlalu yakin mengenal dekat sobatnya itu.


Namun, di tengah kesedihan yang melanda Cody, orang tua Meg meminta bantuannya untuk mengemas barang2 anaknya di asrama kampus.

Cody pun menemukan satu hal yang ditutup rapat oleh Meg, dan berhasil ia bongkar dari laptop yang kini diwariskan untuknya. Rahasia tentang mega proyek bunuh dirinya, yang ternyata bukan dirancang oleh Meg sendiri, melainkan oleh komunitas bunuh diri yang menyebut diri mereka sebagai Solusi Final.

Menjelang Epilog di akhir buku, saya lumayan tercengang sebab cerita Meg & Cody bukan fiksi semata. Diangkat dari kisah nyata Suzy Gonzales, yang mengalami depresi, salah bergaul dengan Kelompok Bunuh Diri, dan berujung kematian tragis.

Teknik penulisannya tidak perlu diragukan, sangat luwes, hingga membuat saya nyaman dan tidak membosankan. Plot agak lambat di awal-awal, karena menceritakan pribadi Meg dan Cody tidak dengan deskripsi, melainkan narasi-narasi panjang tentang masa lalu mereka. Menjelang pertengahanan mulai menegangkan, apalagi saat Cody nekat menyambangi rumah All_BS (salah satu pengurus komunitas Solusi Final).

Kalau saya baca beberapa review dalam dan luar negeri, katanya karya Gayle Forman yang ini (I Was Here) masih kalah bagus dengan karyanya sebelumnya (If I Stay & Where She Went).

Saya sudah nonton film If I Stay, tapi kalau dilihat dari filmnya saja, saya lebih suka I Was Here ^_^

Tuesday, September 18, 2018

Cara Cek Status KJP & Macam-Macam Status KJP

Setelah menyiapkan dan mengurus berkas-berkas KJP, sebaiknya kita mulai melakukan pengecekan status KJP secara berkala di web http://kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/cekStatusPenerima.php.

Karena aplikasi KJP ini terintegrasi antara DISDIK DKI (Dinas Pendidikan DKI) dengan stakeholder terkait (Sekolah, Bank, dll), maka kita bisa cek hasilnya real time berbasis web.

Cara mengeceknya sangat mudah. Lihat gambar di bawah.

Form Pemeriksaan Status KJP
Form Pemeriksaan Status KJP
  1. Ketikkan nomor NIK Anak yang didaftarkan sebagai calon penerima KJP (NIK bisa dilihat di Kartu Keluarga).
  2. Pilih tahun pendaftarannya.
  3. Pilih tahapnya >>> hanya ada 2 tahap pertahun (Tahap I & Tahap II).
  4. Kemudian klik Tombol Cek (warna hijau).

Macam-Macam Status KJP

Jika sudah diklik tombol hijau itu, maka hasil status terkini akan muncul. Kita jadi tahu, sudah sampai mana proses KJP berjalan. Berikut macam-macam status KJP berdasarkan tingkatannya.

1. Verifikasi Sekolah >>> Status ini artinya Sekolah sedang melakukan verifikasi data & fisik rumah (alias survey home visit)
Status KJP: Verifikasi Sekolah

2. Kelengkapan Berkas >>> Jika pihak Sekolah sudah menginput data-data verifikasi, dan dari data itu, sistem KJP memutuskan bahwa siswa tersebut memang layak menerima bantuan dana KJP. Kemudian, sekolah mengupload kelengkapan berkas melalui aplikasi KJP.
Status KJP: Kelengkapan Berkas

3. Persetujuan Kepala Sekolah >>> Permohonan KJP siswa disetujui oleh Kepala Sekolah, dan diteruskan ke DISDIK DKI.
Status KJP: Persetujuan Kepala Sekolah

4. Persetujuan Kepala Dinas Pendidikan >>> Permohan KJP siswa disetujui oleh DISDIK DKI. Biasanya kalo statusnya sudah begini, nggak lama lagi akan dibuatkan buku rekening, dan menunggu cairnya dana KJP.
Status KJP: Persetujuan Kepala Dinas Pendidikan

5. Penolakan Tidak Layak >>> Status ini menyatakan dengan jelas bahwa permohonan KJP ditolak oleh sistem, berdasarkan inputan data verifikasi, yang membuktikan bahwa siswa tidak layak memperoleh bantuan dana KJP.
Status KJP: Penolakan Tidak Layak

Selamat untuk siswa yang disetujui dan dinyatakan layak mendapatkan dana bantuan KJP. Bagi siswa yang belum beruntung, dan ditolak, masih bisa mengajukan di tahun dan tahap berikutnya.

OIA, saya juga baru tahu, ternyata siswa yang statusnya sudah mendapatkan KJP, bisa juga diblokir oleh sekolah karena beberapa alasan. Dananya jadi tidak bisa cair, dan siswa tidak bisa mengajukan lagi permohonan KJP, sampai sekolah membuka blokiran tersebut. 

Beberapa alasan pihak sekolah memblokir siswa penerima KJP:
  • Membelanjakan dana KJP tidak pada tempatnya.
  • Terlibat bullying.
  • Terlibat pencurian.
  • Terlibat nyontek massal.
  • Membawa senjata tajam.
  • Menyebarluaskan gambar tidak senonoh.
  • Menggadaikan/ meminjamkan buku tabungan KJP.
  • Merokok.
  • Terlibat tawuran.
  • Terlibat perkelahian.
  • Terlibat penipuan.
  • Membocorkan kunci atau soal jawaban.
  • Sering bolos.
  • Menyalahgunakan KJP.
  • Terlibat narkoba.
  • Terlibat geng motor.
  • Minum minuman keras/ beralkohol.
  • Terlibat pemalakan/ penjambretan.
  • Terlibat pornoaksi/ pornografi.
  • Terlibat perbuatan asusila/ pergaulan bebas/ pelecehan seksual.
  • Sering terlambat.
  • Meminjamkan dana KJP kepada pihak lain.
  • Menggandakan/ menjaminkan KJP.
  • Menghabiskan dana KJP untuk belanjaan yang tidak dibutuhkan siswa.

Orang tua siswa juga bisa terkena blokir oleh Sekolah, dengan alasan-alasan berikut:
  • Menyalahgunakan bantuan KJP.
  • Melakukan pencairan melalui pihak ketiga.
  • Meminta imbalan pencairan.
  • Menggadaikan KJP.
  • Memalsukan bukti belanja.
  • Mengkoordinir bukti penggunaan dana KJP.
  • Menghabiskan dana KJP untuk belanjaan yang tidak dibutuhkan siswa.
  • Meminjamkan KJP kepada pihak lain.

Well, jadilah orangtua bijak dan murid yang manis di dalam maupun luar sekolah, supaya KJP kita terus berlaku dan bermanfaat.

Saturday, September 15, 2018

Small Great Things - Jodi Picoult (Segera Diangkat Ke Layar Lebar)

Small Great Things - Jodi Picoult
Genre:
Fiction
Author:
Jodi Picoult


Ini buku ketiga dari Jodi Picoult yang pernah saya baca (dua buku lainnya yang sudah difilm-kan juga: My Sister's Keeper & The Plain Truth). Small Great Things juga sedang dibuat filmnya, dengan dua aktris Hollywood tersohor yang akan memerankannya: Viola Davis & Julia Roberts.

Buku ini bercerita mengenai Ruth Jefferson, seorang bidan perawat berkulit hitam. Selama hidupnya Ruth berusaha menjadi orang yang sempurna: dalam pendidikannya, kariernya, lingkungannya, dan caranya mendidik anak. Ia ingin menjauhi gaya hidup orang kulit hitam pada umumnya, yang menurutnya jarang sukses. Ia lebih memilih untuk hidup dan berbaur bersama kulit putih.

Di rumah sakit tempatnya bekerja, Ruth menjadi satu-satunya bidan keturunan Afrika-Amerika. Bekerja profesional selama puluhan tahun. Sampai tiba waktunya, ia dicegah untuk merawat seorang bayi baru lahir: Davis Bauer, anak dari pasangan Turk & Brittany Bauer, hanya dengan satu alasan: Ruth bukan berkulit putih.

Viola Davis & Julia Roberts

Hal ini membuat Ruth menjadi kesal. Apalagi saat Turk Bauer, sang ayah mempertontonkan tato yang membuktikan dengan jelas bahwa ia adalah member dari supremasi kulit putih. Sekelompok orang rasis yang membenci kulit berwarna secara brutal.

Ruth tidak dendam pada bayi Davis, ia hanya sial berada di tempat dan waktu yang tidak tepat. Bayi Davis tiba-tiba mengalami kesulitan napas, sampai kulitnya membiru. Ruth melakukan apa saja yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan nyawanya, padahal ia sudah dilarang oleh sang atasan untuk menyentuh Davis.

Usaha yang ia lakukan sia-sia, Davis meninggal, dan orangtuanya melihat tangan Ruth menyentuh bayi mereka. Dituduhlah Ruth melakukan pembunuhan dengan motif dendam.

Drama rumah sakit dibawa dengan sangat halus sampai ke ruang sidang oleh Jodi. Penulis benar-benar serius dalam melakukan riset tentang segala hal, mulai dari kehidupan warga kulit hitam di Amerika, tentang supremasi kulit putih, rasisme dan dunia pengadilan. Hingga tulisannya sangat padat informasi dan membawa begitu banyak pesan positif.

Belum lagi drama keluarga (khususnya ibu dengan anak, atau ayah dengan bayi barunya) sukses membuat saya mengharu biru.

Dan, seperti dua novel sebelumnya, yang saya tunggu-tunggu: twist di bab-bab akhir. Tidak menyangka akan seperti itu endingnya, mengejutkan sekali. Sepertinya saya akan menobatkan Jodi Picoult sebagai Ratu Twist Sedunia. Mantap!

Saya sangat menunggu filmnya dirilis ^_^

Review Revlon Colorstay Concealer

Untuk menutupi dark circle di area mata, setelah foundation, harusnya kita cover lagi area undereye dengan concealer. Berhubung saya tidak memiliki concealer (dan selama ini hanya memakai Kryolan yang salah shades), jadilah saya membeli concealer Revlon.

Alhamdulillah, Kryolan berfungsi baik untuk mengurangi tingkat kegelapan di lingkar mata panda saya. Dan ketika habis, saya berniat menggantinya dengan Age Rewind-nya Maybelline. Sayang sekali, stok habis juga, jadi saya membeli di counter sebelahnya: Revlon.

Si Mba SPG menawari saya concealer dari rangkaian produk Colorstay Revlon, dan dipilihkan shades paling gelap yang ada yaitu: Medium. Walaupun saya pikir ini juga masih agak terang di saya. Tapi ya sudahlah. Warnanya sekilas mirip dengan shades Kryaolan yang salah beli waktu itu. Jadi saya pikir mungkin akan terpakai.

Begitu coba di rumah, ternyata tidak begitu mengcover area lingkar mata. Hanya tampak memutihkan sedikit, tapi tidak sampai meratakan warna kulit antara undereye dengan pipi. Masih terlihat jelas perbedaan di dua area yang berdekatan tersebut.

Mungkin juga saya pakainya kurang banyak. Tapi saat saya pakai dengan melebihkan produk, jadinya malah creasing. Kulit di bawah mata jadi keriput-keriput gitu, kan males ya. Produk ini juga nggak bisa ditiban dengan banyak bedak, kalau tidak mau dua campuran produk itu bergumpal-gumpal.

Teksturnya cair, jadi mudah diblend. Walaupun begitu dioles, kita harus gerak cepat saat ngeblend, karena produk langsung menyerap ke kulit.


Review Revlon Colorstay Concealer

Packaging sangat minimalis. Botol plastik tranparan, tutupnya hitam. Serta dilengkapi dengan aplikator yang lembut. Dibanderol di bawah 100ribu rupiah, menurut saya kualitas sudah sesuai dengan harganya.

Terdapat lima shades di pasaran saat ini:

  • Fair
  • Light
  • Light Medium
  • Medium
  • Medium Deep


Sudah jelas saya tidak beniat membeli produk ini lagi. Mungkin saya akan membelinya, jika semua produsen make-up (kecuali Revlon) tidak memproduksi concealer lagi hehehe...


Review Revlon Colorstay Concealer
Ini hasil swatches produk concealer
Colorstay by Revlon