Friday, December 19, 2014

Perawatan Wajah Erha Clinic Bulan Ketiga

Bulan November lalu, gue nggak ke erha sama sekali loh! Lagi maleeessss banget mampir ke sananya. Walaupun krim paginya sudah pada habis.

Kata teman kantor, kulit wajah gue mulai terlihat kusam. Kan memang sudah ada semacam pernyataan dari pihak erha, kalau berhenti menggunakan produknya, kulit wajah akan kembali ke sifat semula. Jadi kalau jerawatan, ya akan balik lagi ke kondisi itu. Apalagi, ditambah gue nggak rutin pakai krim malam. Alhasil komedo pun kembali berjubel memenuhi hidung.

Saat berhadapan muka dengan dr. Qatrah Dini Seprida, SpKK (yup dokternya beda lagi) beliau bingung sendiri, sudah dua bulan jadi pasien erha, tapi nggak ada perkembangan berarti sama wajah gue.

Setelah gue ceritakan tentang sifat gue yang moody dan ogah-ogahan pakai krim malam (on-off, seminggu paling cuma tiga atau empat kali), jadi cuma diresepkan satu buah krim malam oleh bu dokter yang pengertian, hehehe...

Sedangkan, untuk krim pagi sama seperti bulan lalu. Tanpa balancing toner, karena menurut dr. Qatrah, toner sebetulnya untuk membersihkan sisa make-up tebal yang belum terangkat seluruhnya hanya dengan sabun wajah.

Saat Rabu sore, gue ke sana, lagi agak sepi. Cuma ada beberapa pasien yang memang ada tindakan rutin, seperti facial, dll. Jadi ngantrinya sebentar.

Berikut jadwal praktik Dr. Qatrah di Erha Clinic Cipinang, bagi yang butuh konsul:

  • Monday: 10.30 - 13.30
  • Wednesday: 16.00 - 18.00
  • Friday: 11.00 - 13.00

Berikut produk-produk erha yang diresepkan untuk bulan ini:
  1. Sabun wajah baru: Acne Cleansing Scrub With Benzoil Peroxide. Nggak seperti bulan-bulan lalu, sabun wajah kali ini khusus untuk wajah berjerawat. Warnanya tidak lagi bening, melainkan hijau, teksturnya lebih kental, dan ada butiran scrub-nya. Harum seperti sabun bayi.
  2. Krim-krim pagi seperti bulan lalu, yaitu Erha 4 dan AF2. Erha 4 mengandung Quinol 4%. AF2 mengandung Clindamycin 2% & Aza 10%.
  3. Krim malam yang hanya satu buah itu: Acne Night Cream 3 (ANC3). Kata dr. Qatrah, krim ini fungsinya sudah lengkap, mengandung pencerah wajah, pengontrol jerawat, dan mencegah komedo gelayutan di hidung. Namun, karena krim ini bisa bikin wajah mengelupas, sedangkan gue enggan berurusan sama muka yang lagi ganti kulit, jadi untuk pemakaian minggu pertama harus ekstra tipis, dan hindari sudut bibir, sudut hidung, dan area kelopak mata.

Produk Erha

Well, biaya yang gue keluarkan untuk perawatan wajah erha bulan ini sebagai berikut:
  • Biaya konsultasi dokter kulit: Rp.160.000
  • Sabun wajah: Rp.75.000
  • Krim pagi Erha 4: Rp.65.000
  • Krim pagi AF2: Rp.78.000
  • Krim malam (ANC3): Rp.78.000

Rupanya belum ada kenaikan harga untuk Erha 4 & AF2. Dan biaya konsul dokter kulit juga tetap sama. Mungkin nggak ya BPJS bisa dipakai untuk claim biaya dokter ini?

Anyway, perhatiin deh, sekarang pembungkusnya baru: paper bag dengan tema Go Green, tampil lebih fresh dibanding pembungkus plastik putihnya terdahulu. Yuk, simak juga posting perawatan wajah bulan pertama & kedua.



Erha Clinic Cipinang Indah
Ruang tunggu kosong. Lagi sepi pengunjung.
Harap dicatat untuk mampir ke Erha pas pertengahan bulan.

Erha Clinic Cipinang Indah
Nggak ada antrian.

Thursday, December 11, 2014

Investigasi Moloco Berlanjut

Selang sehari dari investigasi terakhir (baca selengkapnya di sini): menelpon Hallo BPOM untuk menanyakan perihal nomor registrasi Moloco B12 yang tidak ditemukan di database BPOM, Ibu Fitra (salah satu pegawai BPOM) menghubungi gue kembali untuk menyampaikan berita gembira; bahwa Moloco B12 sedang mengajukan pendaftaran ulang nomor registrasinya yang ternyata memang expired. Dan zat ekstrak plasenta yang dimaksud bukanlah plasenta manusia, melainkan plasenta sapi.
Wuuuah...! Lega banget deh dengarnya, makasih ya Ibu Fitra.

Memang per Kamis tanggal 11 Desember 2014, Moloco B12 belum bisa dilihat di database BPOM. Namun, untuk suplemen ASI lainnya yang pernah gue sebutkan di posting Makanan & Suplemen untuk Booster ASI, seperti Asifit, Milmor, Lactafar, & Lactamam ada di sana, lengkap dengan nomor registrasi, tanggal terbit, kemasan, dan nama perusahaan pendaftar.

Buat Moloco B12, semoga proses pendaftaran ulang nomor registrasinya lancar, dan kalau bisa dipercepat, supaya bisa langsung terdeteksi di database BPOM, dan membuat kita para busui merasa tenang dalam mengonsumsinya. Demi ASI yang melimpah, dan bayi-bayi sehat yang menggemaskan.

Berikut, gue sharing hasil print screen pencarian suplemen ASI di database BPOM, per hari Kamis (tanggal 11 Desember 2014).

Asifit di Database BPOM
Pencarian Asifit di database BPOM

Lactafar di Database BPOM
Pencarian Lactafar di database BPOM

Lactamam di Database BPOM
Pencarian Lactamam di database BPOM

Milmor di Database BPOM
Pencarian Milmor di database BPOM

Moloco di Database BPOM
Pencarian Moloco di database BPOM
























Jadi, kesimpulannya: InsyaAllah Moloco B12 aman & halal.
Wallahualam bishowab.

***


FYI: Berdasarkan info profilnya di Linked In, Ibu Sheila Kansil yang pernah gue sebut di Investigasi #3, saat ini bekerja di PT. Trakindo Utama, menjabat sebagai Head of Corporate Communications & CSR.
Dan sebelumnya Ibu Sheila telah mengabdi di PT. Darya-Varia selama 14 tahun. Wow! Berdedikasi sekali ya.

***

Isu ter-update mengenai Moloco di tahun 2016.

Wednesday, December 10, 2014

Misteri Kehalalan Suplemen ASI Moloco B12

Misteri Kehalalan Suplemen ASI Moloco B12
Hehehee.... Gaya banget ya judulnya.

OK, intinya gue mau membahas "kehalalan yang dipertanyakan" salah satu suplemen ASI yang cukup populer yaitu: Moloco B12. Bagi pemilik produk, jika ingin mengklarifikasi, silakan di comment ya. Demi kepentingan kita bersama.

Beberapa situs web & blog, bahkan di milis-milis menuliskan isu yang sama, yaitu Moloco Haram, sebab mengandung ekstrak plasenta. Dan, di kemasannya tidak dijelaskan plasenta dari makhluk hidup apa? Apakah hewan? Atau manusia? Atau jangan-jangan dari makhluk jadi-jadian? Hal tersebut menyebabkan desas-desus keharaman suplemen ASI ini mencuat ke publik.

Namun, mengingat Hoax cepat sekali beredar di internet, jadi harus lebih teliti menilai. Apakah isu ini termasuk Hoax atau bukan? Apa-apa yang benar, kadang menjadi salah. Dan apa-apa yang salah, ditulis seolah-olah benar.

Di postingan kali ini, gue mau melakukan investigasi kecil-kecilan. 

Investigasi #1: googling dengan key word: moloco b12 haram. Di halaman depan hasil pencarian google terdapat beberapa situs/ web yang menuliskan hal yang sama (copy paste) tentang sebuah surat yang ditujukan kepada Ummat Islam di mana saja berada. 
Isi suratnya berupa pemberitahuan bahwa Moloco B12 & Laktafit haram karena mengandung ekstrak plasenta manusia & vitamin (sumber: buku Index Spesialitet Obat/ ISO), penulis surat bernama Muhammad Abdullah, dokter umum.
Lucunya si penulis menyempatkan diri berpromosi salah satu merk susu untuk busui. Dokter ini tidak bisa dimintai keterangan, sebab tidak ada alamat emailnya, tidak mencantumkan no. telpon, alamat rumah, atau berkerja di rumah sakit mana? Intinya beliau ini diragukan keberadaannya. Apalagi suratnya yang sangat-sangat fiktif. Sebab mudah dibuat oleh siapa saja.

Investigasi #2: googling dengan key word: Index Spesialitet Obat. Hasilnya balik lagi mengarah ke situs/ web yang copas surat dari dokter Muhammad Abdullah.
Jadi judul buku yang benar itu adalah Buku Informasi Spesialite Obat atau disingkat ISO, ditulis oleh Ikatan Apoteker Indonesia, seharga Rp.110.000. Atau ada juga buku lainnya: Buku Indeks Obat Hewan Indonesia disingkat IOHI.

Investigasi #3: masih dalam pencarian dengan kata kunci moloco b12 haram, ada satu web yang menulis klarifikasi dari PT. Darya-Varia. Jawaban dari Sheila Kansil (Corporate & Legal Affairs Department PT. Darya-Varia Laboratoria TBK) cukup meyakinkan, bahwa ekstrak plasenta yang dimaksud dalam buku ISO bukan plasenta manusia, melainkan plasenta hewani yaitu sapi. Dia juga mengatakan pihaknya telah memperlihatkan fotokopi sertifikat pembelian bahan baku Moloco (yaitu plasenta sapi) kepada dokter-dokter kebidanan dan kandungan. 
Gue coba email ke alamat emailnya, untuk menanyakan kebenarannya di: sheila.kansil[at]darya-varia.com, dan ternyata emailnya error.
Ada nomor telponnya juga (62-21) 725 8010, 725 7973, tapi setelah dicoba telpon, kedua nomor ini tidak dapat dihubungi.

Nah, pertanyaannya, kenapa tidak diberitahukan saja nomor registrasi BPOM-nya di web klarifikasi itu ya? Mengapa ibu Sheila ini repot-repot fotokopi sertifikat pembelian bahan baku untuk dibagi-bagikan ke para dokter dan bidan? Apa nggak cukup menginfokan noreg BPOM-nya saja? Jika sudah terdaftar di BPOM, tentunya sudah ada pihak yang bertanggung jawab atas peredaran suplemen ini.
Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, gue melakukan investigasi berikutnya.

Investigasi #4: langsung menuju http://www.pom.go.id/webreg/ untuk mengecek apakah Moloco B12 terdaftar di BPOM. Setelah gue cek, ternyata tidak terdaftar...!!!! eng ing eng....!!! (Lumayan bikin panik).
Tidak berhenti sampai di situ, gue juga mengecek berdasarkan Nama Pendaftar yaitu PT. Darya-Varia Laboratoria (pencarian dengan key word "darya-varia" dan "darya varia"), ternyata tidak ada produk Moloco B12, produk Darya-Varia lainnya seperti Stopcold, Natur E, Vicks Formula, dll ada.
Penasaran banget, gue telponlah Hallo BPOM di nomor 1500533 untuk menanyakan apakah Moloco B12 terdaftar? Ternyata di database si Mba Operator pun tidak ditemukan! 
Tapi, gue tetap mau berbaiksangka, gue minta tolong sama si Mba Operator (yang gue lupa namanya itu) untuk mengecek ke divisi terkait, mungkin nomor registrasinya sudah expired, dan belum diperpanjang. Jika sudah mendapat informasi tersebut, dia akan menghubungi gue lagi.
Atau lain waktu gue akan telpon ke Hallo BPOM untuk menanyakan ke orang yang berbeda.

Tuesday, December 2, 2014

Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow
Bagaimana jika kita hidup dengan kemampuan mengulang hari? Seperti bermain Playstation, lalu game over, dan kita bisa memainkan lagi permainan yang sama dari awal. Dengan keuntungan tambahan, yaitu kita telah mengetahui kesalahan di games yang lalu, dan memperbaikinya di games yang baru.

Invasi alien ke bumi, mengharuskan seorang mayor bernama William Cage yang diperankan oleh Tom Cruise, berperang di garda terdepan, namun sayangnya ia tewas mengenaskan. Tanpa disadari, ia memiliki kemampuan untuk mereset hari. Tiba-tiba saja ia bangkit dari "matinya" dan mengulang kejadian serupa.

Seorang perwira perempuan bernama Rita Vrataski, juga pernah mengalami hal sama. Tetapi bakatnya itu hilang setelah mendapat transfusi darah. Rita yang pemberani, berniat untuk membimbing Cage supaya memenangkan pertempuran dengan bangsa alien yang disebut Mimic.

Edge of Tomorrow

Berkali-kali Cage harus tewas terbunuh hanya demi mereset hari, dan memulai lagi dari awal. Berbagai formula mereka rancang demi menghindari alien, dan jalur yang mereka tempuh pun semakin panjang.

Ceritanya unik, walau beberapa scene diulang berkali-kali tapi tidak bikin bosan. Serta ada bumbu humor yang menyegarkan. Menurut gue film Tom Cruise ini lebih bagus daripada film-nya tahun lalu, Oblivion.

Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow
Trivia: Film ini diadaptasi dari komik Manga
berjudul All You Need is Kill