Thursday, March 20, 2014

Review Buku: The Last Don

buku the last don
Genre:Literature & Fiction
Author:Mario Puzo

Dari halaman pertama sampai kira-kira 3/4 buku ini, isinya begitu menjemukan. Terlalu banyak tokoh yang beredar di sekitar tokoh sentral, yaitu Sang Don Terakhir: Don Domenico Clericuzio. Dan banyak dialog antara para tokohnya. Meski begitu Sang Don sendiri kurang banyak porsi untuk tampil di novel ini.
Tapi memang begitu ciri khas Mario Puzo dalam menggarap novel-novelnya. Banyak percakapan.

Menjelang lembar-lembar akhir novel ini, baru mulai terasa ketegangan yang terjadi.
Para Mafia, Bruglione atau disebut juga sebagai prajurit, dan Algojo Keluarga yang terkenal: Pippi De Lena, mereka semua beraksi di setting yang dibuat khusus di Hollywood, Las Vegas.
Yang aku suka adalah gaya Sicilia tidak hilang. Omerta tetap dinomorsatukan dalam Keluarga. Walaupun akhirnya kekaisaran Clericuzio, dengan harta haramnya yang berlimpah-limpah, mulai tercabik-cabik dari dalam. Ada seorang pengkhianat dalam Keluarga.

Memang benar, jika kita melakukan dosa, apalagi semisal dosa besar: membunuh seorang suami dan calon ayah dari Keluarga Santadio, yang sangat beringas, akan mendatangkan pula karma berupa pembunuhan sadis.

Kesalahan Don Domenico hanyalah membiarkan putri satu-satunya jatuh cinta pada salah satu putra tertua dari Klan Santadio. Cinta terlarang mereka ingin dimusnahkan oleh kedua Don dari dua Klan itu.
Namun, bayi dalam kandungan dapat meluluhkan hati Don Santadio, tapi tidak Don Domenico Clericuzio.

Dia mengutus Pippi De Lena untuk membantai seluruh Klan Santadio, tanpa terkecuali. Namun, ada satu Santadio yang tersisa, yang tidak dibunuh, yang akan dilahirkan ke dunia, tumbuh besar, dan siap membalaskan dendam orangtuanya.

Pertama yang mati mengenaskan adalah Sang Algojo. Nasib sial menimpanya, seorang pengedar narkoba kelas teri menembak membabibuta, enam peluru di dada, dan satu peluru bersarang di kepalanya.

Putra tertua Pippi: Cross De Lena, tidak percaya dengan kematian ayahnya. Rasanya tidak mungkin Sang Algojo akan takluk begitu saja pada penjahat di kelas paling bawah itu.
Cross yakin ada satu rahasia besar yang terselubung, dan hal ini tersangkaut pada nama Keluarga.

Cross bersiap diri untuk membalaskan kematian ayahnya. Namun, dia harus berhadapan secara langsung dengan Klan Clericuzio yang ganas.

***

Cerita ini sudah dibuat film mini seri TV dengan judul yang sama, pada tahun 1997.

No comments:

Post a Comment