Wednesday, September 27, 2017

Resep Shakshuka Lagi (Bukan Mun Tahu)

Saya iseng googling resep Mun Tahu. Setelah beli bahan-bahannya, dan diekskusi, ternyata hasilnya bukan Mun Tahu, melainkan Shakshuka.

Bahan:

  • Telur 3 butir
  • Tahu Egg Tofu rasa udang 150 gram
  • Tomat 2 buah
  • Bawang Merah 8 siung (iris tipis)
  • Bawang Putih 5 siung (iris tipis)
  • Bawang Bombay 1 siung (iris tipis)
  • Jahe seruas jari (digeprek)
  • Lada, garam dan gula secukupnya

Resep Shakshuka Lagi (Bukan Mun Tahu)

Resep Shakshuka Lagi (Bukan Mun Tahu)

Cara buatnya:
  1. Tumis semua bawang hingga harum, masukkan jahe & tomat.
  2. Lumatkan tofu, lalu masukkan ke dalam tumisan.
  3. Masukkan juga telur, aduk-aduk.
  4. Tambahkan lada, garam & gula sesuai selera.

Resep Shakshuka Lagi (Bukan Mun Tahu)

Rasa & bentuknya mirip banget sama Shakshuka, hanya saja lebih gurih, karena ditambahkan tofu rasa udang.

Well, kali ini Mun Tahu gagal, besok tidak akan! Pokoknya harus bisa!

Bistik Sapi Lada Hitam

Saya mencoba resep baru: Bistik Sapi Lada Hitam. Setelah selesai membuat, dan saya cicipi, wow... saaya merasa sedang menjelajah waktu menuju tahun 90-an, saat Mama masih ada.
Bistik ini entah kenapa rasanya mirip sama buatan Mama dulu.

Bahan:
  • Daging Sapi 500 gram
  • Kecap Manis, siapkan saja sebotol
  • Kecap Saori Saus Tiram, siapkan sebotol juga
  • Bawang Merah 10 siung (iris tipis)
  • Bawang Bombay 1 siung (iris tipis)
  • Tomat 3 buah
  • Garam & Gula secukupnya

Bumbu halus:
  • Bawang Putih 7 siung
  • Cengkeh 3 butir
  • Kemiri 3 butir
  • Jahe, seruas jari
  • Lada Putih bubuk setengah sdt
  • Lada Hitam bubuk setengah sdt

Bumbu Bistik Sapi Lada Hitam

Bumbu Bistik Sapi Lada Hitam

Cara membuatnya:
  1. Rebus daging di panci presto, buang busa-busanya.
  2. Tumis irisan bawang merah, bawang bombay & bumbu halus.
  3. Tuang tumisan yang sudah harum ke dalam rebusan daging.
  4. Masukkan lada putih, lada hitam, garam, gula, kecap manis, dan kecap Saori saus tiram secukupnya, sambil dirasa-rasakan.
  5. Jika rasa sudah mantap, masukkan tomat.
  6. Tutup panci presto. Rebus terus memakai api besar.
  7. Setelah panci berdesis, kecilkan api, rebus selama 30 menit.
  8. Matikan api. WARNING: JANGAN LANGSUNG BUKA TUTUP. TUNGGU HINGGA 15 MENIT.
  9. Setelah 15 menit, angkat dan sajikan dengan nasi putih.

Bistik Sapi Lada Hitam

Biasanya Mamaku dulu suka tambahkan kentang yang dibelah empat dan digoreng.

Well, setelah Maraq, ini sayur favorit saya yang kedua. Yummy... yuk dicoba.

Tuesday, September 26, 2017

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang

Hari Ahad kemarin, kita bawa anak-anak ke Mall Cipinang untuk naik kereta odong-odong. Tapi berhubung kereta masih di-charge, dan makan waktu hingga satu jam lebih, kita memutuskan untuk ke Carefour dulu.

Perjalanan menuju Carefour, kita melewati kandang kelinci di pusat mall. Bukan hanya kelinci, tapi ada musang kecil juga, lalu ada ular, kucing anggora, dan lainnya. Kirain cuma pameran fauna, ternyata memang jualan.

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Kandang Kelinci



Di belakang tumpukan kandang, terdapat area luas yang dipagari. Di dalamnya, anak-anak bisa bermain bersama kelinci. Ada kelinci anggora yang bulunya lebat, sampai-sampai matanya hilang tertimbun bulu. Ada juga kelinci Dalmation, yang bulunya polkadot hitam putih. 

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Kelinci Anggora




Harga masuk pas weekend kemarin: Rp.40.000,- per anak. Sedangkan Rp.30.000,- saat weekdays. Anak-anak akan dibekali jerami yang diikat di ujung tongkat.

Mereka bisa memberi jerami untuk makan kelinci lewat tongkat itu. Jadi seperti memancing ikan. Memang ada beberapa kelinci yang sembunyi di rumah-rumah mungil mereka, dan anak-anak memancing kelinci keluar lewat suapan-suapan jerami.

OIA, di sana, disediakan juga beberapa sisir, supaya anak-anak bisa menyisir dan merapikan bulu-bulu halus kelinci. Shofiyah berani nyisirin kelinci. Si Kakak malah takut :D

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Nyuapinin Kelinci

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Nyuapinin Kelinci

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Maksa Nyuapinin Kelinci

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang
Nyuapinin Kelinci

Kalau saya perhatikan, sebagian besar kelinci merapat ke pagar, atau sembunyi di kolong meja, dan di sudut-sudut. Mereka tampak ngeri sama anak-anak. Yah.. kan namanya anak-anak, kadang memukul kelinci pakai tongkat di tangannya. Ada yang menggendong, dan "membantingnya". Dan perlakuan lainnya, yang tidak berperikekelincian. 

Sebaiknya untuk anak-anak di bawah 4 tahun, wajib didampingi orang tua. Supaya kelinci tidak dizholimi. Sekalian kita didik mereka untuk menyayangi satwa.

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang


OIA, Ahad kemarin, kita ketemu dengan artis Galih Ginanjar dan keluarganya. Mereka main ke sini juga, dan Sabrina "difoto" nggak sengaja saat si artis lagi selfie sama anaknya, hahaha... emaknya tapi nggak kepengen kok. 
Yakin hehe..? :D

Main Bersama Kelinci di Mall Cipinang

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Menyambut Tahun Baru Islam, baru kali ini di masjid dekat rumah: Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit, Jakarta Timur, diselenggarakan acara lomba. Mungkin para marbot ingin menciptakan masjid ramah anak. Jadi, digelar pelbagai acara untuk anak.

Beberapa lomba yang diadakan:
  • Lomba Azan & hafalan Juz 'Amma >>> dilakukan hari Sabtu, tanggal 23 September 2017.
  • Lomba Mewarnai untuk usia 4 s/d 6 tahun, dan
  • Lomba Menggambar untuk usia Sekolah Dasar >>> dilakukan hari Ahad kemarin, tanggal 24 September 2017.

Saya dengar pengumumannya lewat pengeras suara masjid jam tujuh pagi. Diberitahukan bahwa pendaftaran masih dibuka bagi yang berminat ikutan lomba mewarnai. Ditunggu sampai jam setengah 8.

Begitu saya tawarkan ke kakak, dia langsung mengiyakan dengan semangat. Kita segera mandi dan rapi-rapi, lalu menuju ke Masjid Nurul Yaqin.

Setelah mendaftar, kita masuk. Di dalam ternyata sudah lumayan penuh. Meja-meja kecil dan sang pemiliknya duduk berbaris. Mereka sibuk dengan crayon dan pensil aneka warna. Mengelir sebuah gambar masjid di selembar kertas.

Sabrina pun memulai goresan warna pertamanya di kubah masjid. Saya di sebelahnya, sambilan suapin roti untuk kakak dan adiknya.

Bukan hanya Sabrina yang antusias, Shofiyah pun sama. Dia telungkup di samping kakaknya, dan ikutan mewarnai buku gambar yang saya bawakan khusus untuknya. Daripada gangguin kakak, kan mending dia disibukkan juga.

Jam sembilan, acara selesai. Satu per satu peserta pulang meninggalkan masjid. Selagi kita menunggu kakak yang belum kelar, Shofiyah lari-lari mengitari lantai masjid yang luas dan berkarpet tebal itu. Kesenangan tiada terkira.

Well, kalau menurut saya hasil gambar Sabrina bagus banget (iyalah... emaknya ^_^). Tapi pemenangnya akan diumumkan hari Jum'at nanti.

Siapapun yang menang, nggak masalah. Yang penting, partisipasi dan kehadiran kita berkumpul bersama warga sekitar. Serta anak-anak yang gembira bermain di rumah Allah subhanahu wa ta'ala.

Berikut foto-foto serunya.

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit

Lomba Mewarnai Di Masjid Nurul Yaqin - Duren Sawit
Hasil Mewarnai si Kakak... :D


Monday, September 25, 2017

Batu Asah Halus (Whet / Sharpening Stone) & Pisau-Pisau Tumpul

Setelah puas mengupas tuntas permasalahan panci, kini kita fokus membahas batu pengasah pisau. Hal penting lainnya (di dapur rumah tangga).

Saya punya tiga buah pisau, 1 pc hadiah bonus dari Sophie Martin, 1 pc dapat dari souvenir nikahan sepupu, dan 1 pc lagi beli sama teman kantor, merk Tupperware.

Ketiga pisau ini, awalnya tajam luar biasa, saya bisa memotong daging dengan mudahnya. Tapi lama kelamaan pisau-pisau tumpul juga.

Proses masak-memasak jadi lama, dan menguras tenaga. Pengennya potong bawang tuh kayak chef-chef di TV. Tek-tek-tek-tek-tek.... cepet gitu loh. Trus hasilnya rapi. Ini pas dicoba, bawang malah mental ke kolong meja T_T

Akhirnya saya beli batu asah halus di Tokopedia (ehm... tetep ye, emak-emak on-li-ne).
Saya lihat cara pakainya di Youtube, Alhamdulillah dua pisau saya kembali tajam. Walau lempengannya seperti agak terbaret-baret ya. Tapi lumayan, bisa iris bawang lebih cepat, walaupun belum seahli chef TV. Motong daging juga lebih gampang deh. Pisau tajam itu sesuatu banget.

Batu Asah Pisau Halus
Sharpening Stone/ Whet Stone (Batu Asah Halus)

Pisau Sophie Martin, Tupperware
Pisau gagang pink dari Sophie Martin, dan
yang bergagang hitam hijau dari Tupperware.
Pisau yang bergagang kayu dari souvenir nikahan sepupu.

Well,... (ini postingan semoga berguna buat semua ya ^^)


Saturday, September 23, 2017

Resep Puding Susu Cokelat

Saya dapat resep bikin puding susu cokelat dari temen kantor. Bahannya simpel. Cara buatnya juga gampang. Rasanya susu banget. Anak-anak pada doyan.

Bahan:
  • Susu Ultra Cokelat 1 liter.
  • Agar-agar Nutrijell rasa cokelat 1 sachet.
  • Gula pasir secukupnya.

Resep Puding Susu Cokelat
Satu liter susu, bisa jadi dua loyang, besar & kecil.

Cara buatnya:
  1. Rebus susu dalam panci.
  2. Larutkan bubuk Nutrijell dengan setengah gelas air panas.
  3. Masukka larutan Nutrijell ke dalam panci.
  4. Aduk-aduk sampai rata.
  5. Jika kurang manis, boleh tambahkan gula sesuai selera.
  6. Tuang ke dalam cetakan.
  7. Tunggu hingga adem.
  8. Masukkan ke kulkas.
  9. Sajikan dingin lebih nikmat.

Baru bikin aja, sudah habis setengah loyang. Si kakak juga request, mau dibawa ke sekolah bagi ke temen-temennya hari Senin besok.

OK... sipp kakak... ☺❤☺❤

Friday, September 22, 2017

Perdana: Masak Sayur Maraq dengan ISA Pressure Cooker

Posting seri ketiga bertema panci. Seri pertama dan kedua, silakan diklik link-nya.

Panci bukan sembarang panci. Tapi panci presto, alias panci tekan. Apa yang ditekan? Heyyy... ibu-ibu nih sukanya main tekan-tekanan. Gapapa deh, asal jangan jiwa yang tertekan, atau tekanan perasaan. Yuk aaah disimak ^_^

Masak Sayur Maraq dengan ISA Pressure Cooker
Semangkuk Maraq
dengan tulang sum-sum yang menggoda ;)


Akhirnya, libur tanggal merah kemarin saya masak maraq pakai panci presto. Yeay..! Alhamdulillah dagingnya empuk. Tapi sayang, kalau kata suami, rasanya kurang nendang. Apa yang kurang nih?

Mungkin kurang pengalaman. Maklum ya, perdana masak maraq :D

Resep-nya saya contek dari empat sumber ini:
  1. Dari ibu saya.
  2. Dari tante-tante saya (saudara-saudaranya Mama).
  3. Dari google: Cookpad & blog Dapur Griya Khayangan.
  4. Dari buku resep ISA Pressure Cooker.

Semua sumber menginfokan bahan-bahan dan cara masak yang sama. Berikut ringkasan lengkapnya (yang sudah dicoba tentunya).

Bahan yang dibutuhkan:
  • 500 gram Daging Kambing (lebih enak yang bertulang sum-sum atau bagian iga).
  • 3 buah Tomat, potong empat.
  • 10 siung Bawang Merah, iris tipis.
  • 1 siung Bawang Bombay, iris tipis.
  • 3 ruas jari Kayu Manis.
  • Minyak goreng untuk menumis.

Bumbu yang dihaluskan:
  • 5 siung Bawang Putih.
  • 3 butir Cengkeh.
  • 5 biji Kapolaga.
  • 1/2 sdt Pala bubuk.
  • 1 sdt Lada / Merica.
  • 1/2 sdt Jinten.
  • 3 cm Kunyit.
  • 1/2 sdt Ketumbar.
  • 3 cm Jahe.
  • Garam & Gula secukupnya.

Cara masaknya:
  1. Bersihkan daging kambing, dan rebus dengan air matang. Selagi direbus, buang busa-busa yang muncul di permukaannya.
  2. Tumis irisan bawang bombay & bawang merah, lalu masukkan bumbu halus, & kayu manis. Tumis dengan api kecil, hingga harum serumah.
  3. Pidahkan rebusan daging kambing (yang sekarang air kaldunya sudah bersih, bebas busa) ke dalam panci preso. Masukkan juga bumbu tumis. Tambahkan lagi air matang secukupnya, hingga daging terendam.
  4. Tutup rapat. Pastikan katup hitam di tutup presto dalam keadaan horizontal. Dan rebus dengan api besar, sampai panci berdesis.
  5. Kecilkan api, masak terus hingga 20 menit.
  6. Matikan api. WARNING: JANGAN LANGSUNG BUKA TUTUP. TUNGGU HINGGA 15 MENIT.
  7. Setelah itu, angkat katup hitam ke posisi vertikal, untuk memastikan uap-nya tidak terlalu keras.
  8. Buka tutupnya.
  9. Cemplungkan tomat.
  10. Rasakan kuahnya, apakah butuh garam atau gula lagi. Jika masih kurang, tambahkan sedikit demi sedikit, sambil diaduk, dan dicicipi.
  11. Ambil satu dagingnya, dan dites tingkat keempukannya.
  12. Jika dirasa belum empuk, tutup kembali panci. Rebus lagi dengan api besar (poin ke-4)
  13. Lanjutkan poin ke-5 s/d 8.
  14. Jika sudah empuk sempurna. Angkat dan sajikan.

Tutup Panci Presto ISA
Katup hitam yang dilingkari kuning dalam keadaan horizontal (tertutup)

Tutup Panci ISA Pressure Cooker
Katup hitam dalam keadaan vertikal (terbuka)

Biasanya saya kalau rebus daging, apalagi bukan has dalam, itu bisa sampai 2 jam lebih. Susah empuknya. Mesti ditambah air berkali-kali.

Pakai panci presto, saya memerlukan waktu kurang lebih sejam sampai daging benar-benar empuk.

Selamat mencoba ya ibu-ibu sayang ^_^

Tuesday, September 19, 2017

Testimoni Panci Presto ISA

Di seri pertama postingan bertema panci ini, saya belum menyebut nama merk ya. Tapi di seri kedua, saya menulisnya langsung di judul artikel.

Haha... yup, panci yang saya beli merk ISA Pressure Cooker, tipe Econo. Saya kira harga murah karena memang tipe Econo, maksudnya kepanjangan dari ekonomi. Kalo tiket kereta, kelas ekonomi kan lebih murah tuh daripada bisinis atau eksekutif.

ISA Pressure Cooker, tipe Econo
ISA Pressure Cooker, tipe Econo

Mungkin alasan itu bisa diterima, mengingat ketebalan dasar panci ISA Econo hanya 10mm, sedangkan yang terbaru tipe Ruby, tebalnya 12mm.

Kata penjualnya, tipe Econo itu sudah tidak diproduksi lagi (discontinued). Seperti panci keluaran ISA sebelumnya: Praktik.

Beda panci ISA Praktik & Ruby
Beda panci ISA Praktik & Ruby

Perbedaan antara ketiga panci ISA ini:
  • Ketebalannya. Untuk tipe Econo & Praktik = 10mm. Sedangkan tipe Ruby lebih tebal sedikit = 12mm. Tapi untuk diameter, semua tipe sama, yakni 20cm
  • Pegangan & gagang penutupnya. Tipe Econo, terbuat dari kayu yang dipelitur. Tipe Praktik gagangnya warna hitam. Sedangkan tipe Ruby berwarna merah (paling keren pokoknya).

Selain dua perbedaan itu, selebihnya sama.
  1. Diproduksi di negara yang sama: Italia.
  2. Fungsinya sama: untuk memasak tekanan tinggi. Masakan lebih cepat matang. Daging cepat empuk. Hemat gas, dan lainnya.
  3. Diameter sama = 20cm (seperti yang sudah saya sebutkan di atas).
  4. Bentuk tutupnya juga sama. Melengkung, tidak ada karetnya (FYI, sebetulnya ada karet tapi tertanam di bibir panci. Tidak kelihatan, dan tidak mudah keluar).
  5. Ada dua katup di tutupnya. Untuk mengatur tekanan suhu.
  6. Terbuat dari bahan stainless steel anti karat (FYI, lebih baik memilih alat masak dari bahan stainless steel. Sebab dari yang saya baca, lebih aman jika yang dimasak mengandung unsur asam atau kecut, misal cuka, tomat, dll. Partikel logamnya tidak akan larut. Beda dengan aluminium, yang mudah larut dan partikel logamnya ikut berbaur di masakan kita).
  7. Di dasar panci, ada tulisan ISA-nya timbul, yang bisa menjadi dasar pengajuan klaim garansi.
  8. Dan, mendapat buku resep yang sama.

Haha... saya jadi kayak sales panci. Jangan tanya barangnya ready atau nggak ya? Karena saya hanya user, bukan seller ^_^

Anyway, saya beli panci ini di Tokopedia. Produk yang saya dapat standar-standar aja. Panci 7 liter beserta tutupnya, dan buku resep. Maklumlah murah. Dibanding panci tipe Ruby yang harganya masih dua jutaan.


Kardus Panci ISA Econo
Kardus Panci ISA Econo

Satu set panci ISA Econo + buku resep
Satu set panci ISA Econo + buku resep

Tapi karena Ruby produk barunya ISA, kadang masih sering juga diberikan promo-promo. Misalnya beli panci, nanti dapat steamer, atau wok pan, kadang beli panci ukuran besar, dapat gratis ukuran kecil, dll. Satu set Ruby yang didapat, sudah termasuk timer & tutup kaca.

Nah, siapa yang berminat beli panci presto ISA Ruby? Ini salah satu peralatan dapur wajib punya kalau menurut saya. Masak jadi cepat. Yang paling penting daging cepet empuk ... ahh love banget ^_^


Saturday, September 16, 2017

Alasan Membeli Panci Presto

Tema postingan kali ini sebetulnya antara penting dan nggak penting. Tapi hanya ibu-ibu yang tahu dan mengerti. Apakah ada bapak-bapak yang kebetulan menyukai tema ini juga? Mungkin aja sih. Ya pokoknya saya tulis untuk para chef rumah tangga ^_^

Di keluarga saya, ada satu masakan yang hits banget, Sayur Maraq (kadang ada yang nulis Marak atau Marag). Sayur ini sejenis dengan soto ayam, berkuah banyak, berwarna kuning (pakai kunyit), tapi menggunakan daging kambing.

Walaupun bumbu rempah yang digunakan banyak, tapi kuahnya bertekstur ringan dan rasanya segar. Ini sayur favorit saya waktu kecil.

Almarhumah Mama sering masakin ini buat saya. Namun, saat beliau meninggal di usia saya yang masih enggan mengenal dapur, resep itu pun terbawa masuk ke kuburnya. Alias saya tidak berhasil mewarisi resep Maraq.

Sampai beranak-pinak, saya belum pernah memasak Maraq. Kenapa? Karena pesimis duluan, bumbunya banyak, dan masak dagingnya lama. Padahal itu sayur kedemenan saya T_T

Dan, kesukaan terhadap Maraq meresap juga di darah anak-anak saya. Ternyata mereka Maraqers (istilah buatan saya untuk menyebut para penikmat maraq).

Saya jadi sedih, saat mereka kebetulan makan nasi dan kuah maraq (dikasih sepanci sama tante), bisa sampai nambah berkali-kali. Padahal biasanya mereka picky eaters. Makan susah. Baru dua suap aja udah ribut kenyang. 

Pas makan dengan Maraq, jadi nambah terus, sampai kuahnya habis sepanci. Mirip banget sama saya saat seumur mereka.

Jadilah, saya sebagai ibu, memaksakan diri untuk pandai memasak Maraq. Para sepupu yang seumuran saja pada bisa, masa' saya nggak.

Alat pertama yang saya beli: Panci Presto. Biar daging kambing cepat empuk. Biasanya kalo godok daging, bisa dua jam lebih nggak empuk-empuk. Itu yang bikin males.

Panci canggih ini akhirnya saya beli di Tokopedia. Untuk merk yang saya beli ini, ada satu tipe-nya sudah discontinue (alias tidak diproduksi lagi). Dijual murah (setengah harga) oleh si empunya toko untuk menghabiskan stok lama di gudang.

Berhubung stok lama, jadi kardus yang saya terima juga sudah agak penyok, tapi nggak parah. Dan ada sedikit baret di gagang kayunya. Selebihnya, panci stainless steel itu mulus & kinclong.

Aaaah... love banget deh. Panci apakah itu? Tunggu postingan selanjutnya ya. Hehe.. kita buat berseri, biar macam drama korea :D


Alasan Membeli Panci Presto
Berikut sneak peek produk panci yang saya beli.
Ada resep sayur marak-nya. Seperti berjodoh saja ^_^

Saturday, September 9, 2017

Menjadi Seorang Ibu, Harus Bisa Segala

Semalem saya baru nonton film Bad Moms, salah satu pemerannya Mila Kunis. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari menjadi super mom. Ada yang berperan sebagai working mom, stay at home mom, dan single mom. Dengan dramanya masing-masing, tapi garis merahnya tetap satu: menjadi seorang ibu, harus bisa segala.

Ceritanya kan, Sabrina ada PR mewarnai. Dan karena area yang harus dikelir itu luas banget, dan tangannya udah keburu pegel, padahal belum dimulai, jadilah malam itu saya berperan sebagai pelukis crayon terkenal, tapi hanya di bagian-bagian luas, yaitu langit, dan tanah berumput.

Sedangkan di bagian-bagian kecil, seperti mewarnai kambing, kayu, dan tali kekangnya, maka itu tugasnya si pelukis cilik utama.

Melukis super cepat, dengan teknik yang diajarkan Pak Gurunya di sekolah. Jadi, misal, untuk langit diwarnai dengan crayon kuning, kemudian ditimpa dengan orange, lalu terakhir merah. Hasilnya seperti langit menjelang maghrib, agak kemerahan.

Untuk rumput, mencampur crayon hijau muda dan tua.

Teknik lain mewarnai kayu, dengan campuran cokelat, dan krem. Hasilnya terlihat seperti kayu sungguhan loh!

Keren juga tekniknya. Perasaan dulu saya nggak begini-begini amat waktu TK ya... hahaha...

Sementara saya dan si kakak sibuk dengan tugas mewarnai, Shofiyah juga sibuk "merapikan" crayonnya. Ngerti donk ya maksud dari merapikan dengan tanda kutip di sini ^_^

Tugas Mewarnai

sibuk mewarnai