Thursday, December 27, 2012

Optimals - White Day Fluid SPF 15

Nama produk: Optimals - White Day Fluid SPF 15, dari Oriflame.

Krim pagiku bersama boneka jarinya Sabrina
Ini dia krim pencerah yang selalu menemani pagi hariku. Jadi abis mandi pagi, langsung deh pake krim siang ini sebelum ber-make-up. Mengandung SPF 15 yang menjadi tabir surya, melindungi kulit wajah dari radiasi UV & dapat membantu memutihkan wajah (secara bertahap ya). Pakenya dikit aja, sambil dioleskan ke seluruh wajah & leher secara merata.

Kenapa secara bertahap, karena bahan-bahan yang dikandung sama krim pencerah ini adalah bahan-bahan alami, dari alam, bukan bahan-bahan berbahaya. Dijamin nggak menggunakan merkuri, steroid, hydroquinon, atau arsenik, kayak yang banyak dikandung sama krim-krim gaje yang katanya bisa memutihkan kulit, tapi nyatanya malah memucatkan kulit.

Aqua - Rhythm Intense Hydration Youth Preserve

Nama produknya agak panjang nih: Aqua - Rhythm Intense Hydration Youth Preserve - Visible Skin Renewer - Hydro Protect Enzyme

Iya itu namanya, panjang kan, hapalin ya... hahaha

Produk ini adalah serum wajah dari Oriflame, untuk melembabkan. Begitu dipake dingiiiiinn banget (kayak masuk kulkas, trus main ski es di dalem kulkas deh (kalo muat ya kulkasnya)).
Gue pake ini baru sih, sebulanan deh, dan lumayan awet, soalnya kan pakenya dikit aja ya di muka sama leher, sambil dipijat pelan. Gue pakenya pagi sebelum pake cream muka & make-up, sama waktu malem, sebelum tidur.

Kulit jadi lembut, lembab, trus kenyal. Serumnya nggak lengket, dan cepat menyerap ke kulit wajah.

Patch Adams


Film ini dirilis tahun 1998 (wow lama banget ya), kisah nyata tentang kehidupan Dr. Hunter "Patch" Adams. Dokter ini gokil banget, dari idenya, kecerdasannya, attitude, sampai cara berpenampilan.
Penampilannya seperti badut, dia berharap dengan begitu dia bisa membuat semua orang, terutama pasiennya, tertawa. Menurutnya tertawa adalah obat penyembuh terbaik.

Aktor utama yang memerankan Dr. Patch Adams, adalah Robin Williams. Kebayang kan betapa kocaknya orang satu ini. Gue inget banget waktu dia main di film Mrs. Doubtfire, aktingnya memerankan perempuan paruh baya, dengan make-up yang wokeh banget, meyakinkan kalo dia memang wanita beneran. Begitu juga di film ini, Robin Wiiliams cocok banget menjadi si dokter badut.

Adams yang kala itu masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran, mempunyai visi yang berbeda dengan dokter kebanyakan. Dia membantu pasien dengan menumbuhkan semangat hidup si pasiennya, dengan tawa dan canda. Namun, salah satu dekan & rekan seprofesi tidak sependapat dengan keunikan cara pandangnya, hingga menuntut agar Adams angkat kaki dari dunia kedokteran, karena tidak pantas memperlakukan Gelar Dokternya sebagai badut sirkus.

Ada beberapa adegan yang bikin gue terharu (memang gue tipe orang yang cengeng, hati gue sensitippp banget kalo urusan film drama):
- Seorang pasien tua (nenek-nenek gitu deh), ingin dapat berenang di kolam penuh spaghetti, dan itu diwujudkan oleh dokter Adams, demi si nenek mau makan barang sesuap nasi. Errrr.. mungkin bukan nasi ya makanan orang barat, mungkin sesuap burger atau ka-ep-ci.
- Saat beberapa pasien masuk ke dalam ruang sidang untuk mendukung calon dokter favorit mereka, dan para pasien (yang kebanyakan adalah anak-anak terkena kanker, dengan kepala botak) memakai hidung badut berwarna merah, atau disebut juga hidung tomat.


Akhir kata ada dua hal yang mau gue sharing tentang si dokter Patch ini:

Silahkan diceki-ceki, siapa tahu ada yang berminat gabung sama Gesundheit! Institute, biar Indonesia juga punya dokter-dokter macem Patch ini.

2. Beberapa Quote dari film-nya, menginspirasi banget.

"You treat a disease, you win, you loose.  You treat a person, I guarantee you, you'll win, no matter what the outcome."

"Our job is improving the quality of life, not just delaying death."

"You're focusing on the problem.  If you focus on the problem, you can't see the solution...See what no one else sees. See what everyone chooses not to see...out of fear, conformity or laziness.  See the whole world anew each day."

Dean Walcott - "You're not cut out to be a physician and it is my responsibility.
Hunter Patch Adams - "Responsibility?  You have one responsibility- to be a dickhead. How hard can that be?  All you to do is make sure you head is a dick and it's attached to your neck."

"If we bury you face up, I've got a place to park my bike."

"What's wrong with death sir?  What are we so mortally afraid of?  Why can't we treat death with a certain amount of humanity, dignity and decency and, God forbid, maybe even humor.  Death is not the enemy gentlemen.  If we're going to fight a disease, let's fight one of the most terrible diseases of all, indifference."

"Now you have the ability to keep me from graduating. You can keep me from getting the title and the white coat. But you can't control my spirit, gentlemen. You can't keep me from learning, you can't keep me from studying. So you have a choice: you can have me as a professional colleague or you can have me as an outspoken outsider, still adament. Either way I'll probably still be viewed as a thorn. But I promise you one thing: I am a thorn that will not go away." 

The Real Patch Adams



Saturday, December 22, 2012

so, what is your dream?

Kemaren sempet baca blog-nya temen, she's my leader actually. Dan juga baca beberapa blog orang bule, mereka juga menulis sesuatu yang sama: telling your dream. Tapi bukan kayak tafsir mimpi gitu sih, ini lebih ke impian yang akan direalisasikan atau bisa gila kalo nggak usaha untuk mewujudkan. Gue terinspirasi untuk menulis hal serupa, apa mimpimu?

Katanya kan, meceritakan mimpi, atau merangkai mimpi sedetail mungkin, akan membuat kita lebih mudah untuk meraihnya, jadi lihat saja nanti mimpi-mimpi yang gue tulis ini kapan akan menjadi real? Mimpi apa saja yang lebih dulu terealisasi? and so on...
1. Rumah. Ini yang pertama banget deh. nggak muluk-muluk impian si seksi ini, soalnya rumah kan kebutuhan dasar: papan. Rumah impian gue itu punya 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tamu yang luas (jadi kalo arisan keluarga nggak repot numpang di rumah abi, cukup gelar karpet panjang), furniture dan interior bergaya minimalis, banyak jendela terbuka lebar biar angin bisa masuk sepoi-sepoi, dan rumah gue dikepung sama taman or kebun (pokoknya penuh tumbuhan hijau).
2. Mobil. Gue pengen banget punya mobil kijang innova, kabinnya luas & lapang, cocok buat keluarga besar, dan jalannya lebih halus, nggak bunyi krompyang-krompyang (kayak mobil yang terbuat dari kaleng itu). Tapi suami nggak suka mobil innova, menurut dia terlalu gendut untuk di jalan-jalan Jakarta yang sempit & macet, kalo innova jalan kelihatan canggung. heheh.... kalo menurut gue sih supirnyalah yang harus berkompeten. Fahmi pengennya mobil sedan, BMW, Mercy, etc. Sedan kekecilan, keluarga gue nggak muat ditampung.
3. Dana pensiun, dana pendidikan sabrina, dana darurat, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, lengkap & komplet, jadi gue sudah nggak kepikiran lagi misalkan sabrina sakit, bawa ke dokter nggak punya uang, soalnya sabrina dah dilengkapi dengan asuransi kesehatan. Dan dana darurat juga tersedia full. I'm finally a financial freedom.



4. Refreshing keluar kota atau keluar negri tiap tahun with my big family. Kayaknya kebayang seru banget, sama abi, kak fat, hekel, sabrina, gue & fahmi pergi jalan-jalan tiap tahun ke negri-negri jauh atau dekat, sekedar meremajakan otak, merefresh memory, dan saat kembali ke rutinitas, gue lebih siap lahir batin.

Travelling to Bali, Stockholm, Bangkok, Paris, and many more

5. The last but not least: Haji & Umroh. Masih dalam rangka impian untuk diwujudkan, paling tidak 2 tiket pesawat, 2 tiket hotel, untuk abi & kak fat. Atau seru juga sih kalo kita pergi rame-rame sekeluarga.


Itu baru beberapa dari sekian banyak impian gue, suatu hari nanti akan gue tambah.

Super Cetar!!

Tuesday, December 18, 2012

Pada Dasarnya Memang Suka

Jadi, dulu, yang artinya zaman dahulu kala, waktu gue masih sangat muda, dan belum menikah, bahkan punya anak. Jadi, ini bener-bener masa lampau, tapi belum sampai ke masa pra sejarah, tapi (lagi) sudah mendekati masa perbatasan antara Kekinian & Kelampauan... Gue pernah memiliki blog (JREENG..!)

Beneran, ini bukan tipu-tipu, dulu gue pernah memiliki blog (TOWEW...!)

Tapi bukan di blogspot, blog gue itu adalah blog terkeren (menurut gue). Dan terciamik. Juga Terpopuler. Namun, apa daya, ketika si boss (perusahaan blog) itu menyatakan kebangkrutannya karena memiliki orang-orang macam gue, yang cuma bisanya nulis di blog, tanpa bisa menghasilkan uang di blog itu, jadilah kita-kita orang ini diusir secara paksa! Blog kita dihancurkan! Foto-foto kita dirobek-robek! Dan parahnya, kalau sampai pada tenggat waktu yang ditentukan kita belum juga angkat jempol & kelingking kita dari sana, kita akan ditewaskan di tempat, tanpa satu kalimat terakhir pun yang bisa mengiringi.
Betapa mirisnya ya. Sedangkan gue sudah terlanjur suka dengan kegiatan nge-blog. Nulis sesuatu yang penting (menurut gue), dan kadang keseringannya sih yang nggak penting. Atau mengarang. Dulu ini gue paling jago mengarang. Bikin puisi atau cerpen. Wah itu udah gue banget deh. Gue gitu loh.
Yaah... namanya kita juga blogger, selalu termarjinalkan.

Kemudian, saat kegiatan yang pada dasarnya memang gue suka itu mulai mengalir lagi pelan, masuk melewati aliran darah, menuju ke otak, lalu turun lagi ke kerongkongan, tertelan mentah-mentah, dan menunggu dengan sabar untuk gue muntahkan, bagai gunung tinggi yang siap mengeluarkan lahar-laharnya, panas dan dingin, sampai akhirnya berguncang-guncang begitu hebat, sampai menenggelamkan kesadaran diri, dan membuat panik semua bulu-bulu di badan gue, mereka meremang, berdiri kaku, gue memutuskan inilah saatnya untuk menulis lagi, di blog.

Dan gue duduk di kantor Blok C yang sudah sepi, menulis (catatan yang penting atau nggak penting, terserah!) di blog, dengan format baru, dengan wajah baru, senyum baru, status perkawinan baru, semuanya baru. Inilah lembar kehidupan gue yang baru: fairusbaggins.blogspot.com

Selamat sore.
Salam superb!

Monday, December 17, 2012

The Hobbit: There and Back Again

Kemaren baru aja nonton filmnya sama suami tercinta.
It is really awesome movie. Sama persis dengan bukunya, dengan detail yang sempurna.

Kisah tentang si orang rumahan, Bilbo Baggins (ehm.. my uncle) yang secara tiba-tiba didatangi oleh Gandalf The Grey, yang sedang mencari seorang pencuri untuk diikutkan dalam sebuah petualangan seru: perebutan kembali rumah para kurcaci yang disabotase oleh naga Smaug.
Naga Smaug yang rakus akan harta, mendambakan untuk bisa tidur leyeh-leyeh di atas tumpukan keping-keping emas milik bangsa kurcaci. Jadilah, masyarakat kurcaci pontang-panting dan tunggang-langgang menyelamatkan diri menghindar dari napas api sang naga.


Thorin Oakenshield yang didampingi 12 kurcaci biang rusuh: Dori, Nori, Ori, Oin, Gloin, Bifur, Bofur, Bombur, Balin, Dwalin, Fili dan si cute Kili, meminta pertolongan Gandalf untuk merebut rumah mereka kembali, jadilah Gandalf menyarankan untuk membawa serta si Baggins, om saya itu.


Setelah Bilbo menandatangani surat kontrak kerjasamanya, ikutlah dia bertualang.
Dari mulai dikejar Orc, Goblin, Troll, Warg, dan mereka masuk ke dalam celah Rivendell, dan tersasar di gua Goblin. Di sinilah Bilbo menemukan cincin Sauron.

Ending film gantung, sebab akan dibuat lanjutannya, The Hobbit part 2.

Nanti mau ajak sabrina untuk nonton The Hobbit part 2, pasti sabrina sudah lebih besar buat ikutan nonton, kalo yang kemaren, kasihan kupingnya kalo harus denger suara-suara cetar membahana di bioskop.

Saturday, December 15, 2012

Kenalan dulu yuk

Aku bekerja di perusahaan importir, sudah hampir 7 tahun deh, betah yah?? Iya nih, betul-betul terjebak di comfort zone. Aku sudah menikah looh... jadi untuk para penggemarku di luar sana, jangan berkecil hati ya. Aku tetap padamu.. (haha.. apa coba?)
Anakku baru satu nih. Pengennya sih punya lima anak, kayaknya seru abis. Tapi aku penganut keluarga berencana, jadi dua aja cukup deh, atau tiga anak juga lucu sih, empat juga bolehlah biar rumah jadi rame.
Nama anakku Sabrina, bagus ya namanya, haha.. Aku loh yang namain.. (So..?!) Sampai aku menulis blog ini, usianya baru 8 setengah bulan, lagi lucu-lucunya, lagi belajar ngomong dadada-tatata-datada (mungkin sekalian dia belajar Iqro). Dan lagi gemar-gemarnya berdiri sendiri, duduk udah mulai seimbang, daya tempuh merangkaknya lumayan jauh, pokoknya yang ngasuh sabrina harus ekstra ketat mengawasi, soalnya tiba-tiba.. tring.. dia merangkak sampai ke kolong tempat tidur.

My Daughter: Sabrina


Bayiku sudah lulus ASIX, betapa bangganya aku ibunya yang berhasil menyusuinya di tengah-tengah keluarga yang nggak Pro-ASI. Tapi lihat hasilnya sekarang, alhamdulillah jarang sakit, dan kalo sakit cepet sembuhnya.
Makanan sabrina tentu aja MPASI homemade, kayaknya udah pas kalo makanannya juga bikin sendiri aja, jangan dari pabrikan. ASI juga kan bukan produk pabrikan, lucu ya bayangin kalo ASI dijadiin produk pabrikan macem sufor, busui-busui dijejer, trus diperah pake alat listrik gede yang beroperasi sendiri, macem robot di pabrik-pabrik minuman kaleng. Kok jadi serem ya? Udahlah nggak usah dibayangin, serius amat.
Pokoknya yang harus diingat adalah ASI is the best ya busui-busui di luar sana, harus diperjuangkan ya demi bayi-bayi kita!

Anyway, sampai dimanakah perkenalan kita ini? 
Pertama, nama saya Fairus, udah tau kan ya? Fairus Baggins, Baggins-nya itu berasal dari novel populer karya JRR Tolkien, The Lord of The Rings. Si Frodo & Bilbo Baggins ituloh, gue saking antusiasnya sama itu buku & film-film-nya, sampe nekat nyatut nama Baggins sebagai nama belakang gue. Mudah-mudahan nggak dituntut dan dimintain sanksi royalti ya, aduh doain donk, soalnya nama Fairus & Baggins itu sudah terlanjur menyatu, sudah lengket banget. Cocok. Klop. Jodoh. (Lebay edition). Kalo harus dipisahin kedua nama itu, kayak ada sesuatu yang hilang gitu. Kurang pas aja & kurang seimbang. Seperti hilangnya Yin - Yang di muka bumi ini, keseimbangan bumi akan menjadi labil, sehingga kekuatannya melemah, bumi menjadi goyah, dan lapisan terbawah bumi bisa runtuh, ... udah cukup ya tentang nama ini, Lebaynya semakin nggak terkendali nih.
 
Kedua, saya sudah menikah & punya anak satu namanya Sabrina, juga udah tau kan ya.

Ketiga, apa ya? Ada yang mau bertanya? He eh ini macem forum seminar ya?
BTW, ngomongin seminar, ehm.. gimana ya nyambunginnya? Saya juga sedang berkarir di luar kantorku yang perusahaan impor itu. Karir ini sedang saya rintis perlahan-lahan, saat tulisan ini dibuat jabatan saya masih sebatas konsultan 3%. iiih... kok aneh gitu ya konsultan 3%, apa pula maksudnya si seksi Fairus Baggins ini? Hahaha... mau tau aja deh? apa mau tau banget?
Yakin nih mau tau? Karirnya nggak kalah dengan di perusahaan-perusahaan besar macem Microsoft, Apple, Google gitu deh. Tenang ya, sabar ya, di blog saya selanjutnya akan saya beritahukan, so stay tune ya.

Intinya tak kenal maka tak sayang, jadi sebelum kita lebih jauh menelurusi blog-blognya Fairus Baggins, perkenalan itu penting banget loh. Ciyus! Enelan! (saat tulisan ini dibuat, masih lagi ngetrend nih omongan ababil macem ciyus, enelan, miapah, jadi diharapkan kesabarannya ya, red).

Luv''''
Fairus Baggins