Saturday, January 12, 2019

Review Serum & Moisturizer Olay Regenerist

Bulan ini saya sedang mencoba dua produk Olay Regenerist: Serum & Krim Malamnya. Kebetulan produk Safi sudah habis, dan saya ingin mencoba produk skincare baru. 
Review Serum & Moisturizer Olay Regenerist
Kenapa Olay? Karena brand ini mendapat rating lumayan tinggi di aplikasi female daily untuk moisturizer-nya. OK, penasaran banget, bagaimana hasilnya di kulit wajah saya?

Sebelum penjelasan detail mengenai hasil, saya mau ulas sedikit tentang Olay.
Terdapat empat varian skincare keluaran Olay:
  1. Natural White
  2. White Radiance
  3. Total Effect, dan
  4. Regenerist.
Untuk varian Regenerist terbagi lagi menjadi dua: Revitalising dan Micro-Sculpting. Nah, kalau ada yang mau coba, mesti memahami dulu apa bedanya antar varian, biar nggak kesasar dan salah beli kayak saya, hehehe...

Natural White dan White Radiance, goals-nya sudah pasti untuk kulit wajah lebih cerah, dan putih merona. Cocok untuk remaja: belasan tahun, hingga ke usia dua puluhan.

Sedangkan Total Effect & Regenerist, pangsa pasarnya ke wanita-wanita yang "lebih muda" hehehehe... mulai usia 25, tiga puluhan, empat puluhan, dst. Fungsinya sudah pasti untuk memperbaiki tekstur kulit: kerutan, garis halus, flek, kusam, pori-pori besar, dll.

Saya dipilihkan serum Micro-Sculpting, dan krim malam Revitalising oleh mba SPG Olay. Begitu sampai rumah, bingung deh, kok beda ya? Sama-sama bertema Regenerist, tapi beda sub-temanya.

Akhirnya saya googling mengenai dua sub-tema Regenerist ini. 
  Olay Regenerist Revitalising
Terdapat enam produk Regenerist Revitalising (bisa dilihat di gambar atas). Berurutan dari atas kiri ke bawah kanan: sabun wajah, krim mata, krim pagi SPF15 untuk kulit berminyak, serum, krim pagi SPF15 untuk kulit kering/normal, dan krim malam.


Olay Regenerist Micro-Sculpting























Lima produk dari Regenerist Micro-Sculpting, yaitu: Serum, krim mata sekaligus serum bulu mata, krim pagi (tanpa SPF), krim pagi (tanpa SPF & parfum), dan krim malam.

Salah satu perbedaan yang mencolok yaitu kemasannya. Revitalising didominasi warna abu-abu dengan tutup hitam, sedangkan Micro-Sculpting tampak lebih mewah dengan merah marun.

Perbedaan juga terdapat di kandungan krim pagi. Untuk Revitalising sudah dilengkapi SPF15, sedangkan Micro-Sculpting tidak ada SPF-nya, jadi wajib dicover lagi dengan sunscreen. Selain itu krim pagi Micro-Sculpting bisa dipakai untuk malam hari juga. Jadi bisa lebih hemat, satu krim dua manfaat.

Krim pagi keduanya menawarkan produk-produk sesuai kebutuhan konsumen:
  • Kulit berminyak bisa memilih Revitalising UV Lotion.
  • Kulit sensitif disarankan menggunakan Micro-Sculpting Cream Fragrance Free, karena tidak mengandung pewangi.
  • Kulit kering dan normal bisa memilih Revitalising Hydration Cream atau Micro-Sculpting Cream.
Ada yang unik, krim mata Micro-Sculpting terdapat serum untuk menghidrasi bulu mata. Jika sehari-hari menggunakan maskara, nah perawatan malamnya oleskan serum bulu mata. Cara pengaplikasiannya serupa dengan penggunaan maskara. 

Ok, demikian sekilas info mengenai perbedaan yang mencolok antara Revitalising dan Micro-Sculpting, selain tentu saja ingredient-nya pasti berbeda ya.

Anyway, sudah saya sebutkan di atas, dua produk Olay yang dibeli yaitu:
  1. Regenist Revitalising Night Cream >>> harga beli Rp.105.000,-
  2. Regenerist Micro-Sculpting Serum >>> harga beli Rp.179.000,-
Krim malam bertekstur putih creamy, tidak lengket seperti krim malam Safi, dan tidak membuat wajah seperti ketumpahan minyak. Saat dipakai lumayan ringan, dan cepat terserap oleh kulit wajah.


Regenist Revitalising Night Cream

Serum berwarna putih saat dipump, namun berubah agak pink saat dicolek jari. Teksturnya tidak kental, tidak lengket juga, dan wangi banget. Dua produk yang saya beli memang mengandung parfum.


Regenerist Micro-Sculpting Serum

Hari ini (saat blog diposting) sudah pemakaian hari ke-10.

Lima hari pertama, purging melanda. Muncul jerawat-jerawat besar: tiga di jidat, empat di pipi kanan, dan satu di rahang kiri. Lumayan paniklah, karena saat dulu memakai Safi, nggak ada masalah seperti ini.

obat jerawat belerang dari SariayuTapi saya tetap lanjutkan pemakaian, sambil saya oleskan juga obat jerawat belerang dari Sariayu (selalu stok di rumah, karena pada dasarnya saya rentan jerawatan).

Jerawat-jerawat besar itu hanya saya oles toljer (totol jerawat), tidak saya timpa serum dan krim malam Olay. Tapi area yang tidak jerawatan, tetap dipakaikan Olay.

Alhamdulillah di hari kesepuluh ini, jerawat-jerawat itu sudah mulai kempes, menyisakan bekas hitam (alias Post Inflammatory Hiperpigmentation/ PIH). Dan belum muncul jerawat baru, insyaAllah nggak ada lagi ya.

Ada tiga kemungkinan alasan jerawat-jerawat itu bangkit dari tidur panjang:
  1. Purging >>> ini bisa disebabkan kulit wajah saya kaget dengan produk baru, dan sedang beradaptasi.
  2. Breakout >>> kemungkinan kulit wajah saya sensitif dan tidak cocok dengan salah satu ingredient di produk Olay.
  3. Stress >>> karena volume pekerjaan di kantor lagi tinggi. Jika saya bekerja under-pressure seperti saat ini, sudah pasti jerawat berdatangan (mengingat bertahun-tahun lalu saat saya berjibaku dengan tesis).
Jadi, saya tidak buru-buru membuang produk Olay tersebut. Tetap diteruskan pemakaian, minimal sebulan untuk mengetahui apakah kulit wajah saya memang tidak cocok dengan produk Olay. Mesti menyabarkan diri dengan kehadiran "teman-teman baru" di wajah ini :D

Namun, produk Olay yang saya pakai, tetap ada efeknya loh. Kulit wajah jadi tampak lebih cerah, terhidrasi, nggak kusam, dan halus (kecuali ya di beberapa area bekas jerawat).

Sekian dulu pembahasan tentang skincare Olay. Saya akan update perkembangannya nanti, ketika dua produk ini sudah habis. Semoga bermanfaat ya, see you ^_^