Hari kedua sudah dijalani. Dan hasilnya, bisa dilihat dari screenshot Endomondo di samping.
Selesai lari, kaki gue berasa panas banget, terutama telapak kaki. Dan, begitu lepas sepatu, seperti ada ribuan jarum yang nempel di situ. Tanpa sepatu, jalan gue jadi kaku, setengah robot setengah zombie, sakit bukan main, kayak ditusuk-tusuk. Itu kenapa ya?
Gue pijit-pijit bagian telapak, dan tulang kering, bagian ini juga masih sakit, tapi nggak sesakit hari pertama. Dan, pijitnya nggak pakai geliga, melainkan pakai minyak telon Sabrina. Soalnya geliga ketinggalan di kantor.
Otot punggung sudah baik-baik saja, nggak ada yang ketarik, atau salah urat, atau apapun. Sudah nggak nyeri lagi. Namun, gantian perut gue yang kram. Alhasil, 15 menit terakhir gue jalan santai menuju rumah. Ohhh... perjuangan banget ya, buat jadi pelari.
Program Couch to 5K masih belum maksimal gue jalani. Harusnya 60 detik lari, 90 detik jalan cepat. Yang gue lakukan malah 50 detik lari, 3 menit jalan, dan jalannya juga nggak cepat, tapi nggak santai juga sih, boleh dibilang jalan dengan kecepatan moderatlah.
Untuk latihan selanjutnya, akan gue sempurnakan program 30 menit Couch to 5K-nya, sebanyak 3 kali berturut-turut, kemudian pindah ke program minggu kedua, yang larinya 2 menit tanpa henti. Semangat!
No comments:
Post a Comment