"A'a'..!" Sabrina memanggil.
Tapi Kakaknya nggak dengar, soalnya teriakannya pelan.
Abah bilang, "Panggil lagi Sabrina."
"A' a'...!" teriak Sabrina lagi sambil mengejar.
Abah mengikuti putri batitanya itu dari belakang.
Si Kakak terlihat dari jauh, tiba-tiba berlari lagi menuju Sabrina. Sabrina yang malang, merasa seakan-akan ia sedang dikejar, memutar tubuhnya dan akan berlari menuju Abah. Tiba-tiba kesandung dan jatuh, muka menyentuh tanah berkerikil.
Suara tangisannya terdengar sebelum azan Mahgrib berkumandang. Sebelum anaknya sampai rumah, suaranya sudah lebih dulu masuk dan bergema. Sabrina digendong Abah, dengan muka penuh tanah, dan air mata berurai-rurai di pipinya.
Mama yang sedang menyeduh teh buat buka puasa, langsung menghentikan kegiatannya, dan memeluk putri kecilnya. Katanya kan pelukan ibu bisa meredakan rasa sakit. Kemudian membersihkan wajahnya yang penuh debu.
Sekarang di hidung Sabrina ada dua luka panjang yang sudah mengering, seperti luka cakar. Cepat sembuh ya anakku sayang.
Tetap senyum manis, biarpun ada luka di hidung. |
No comments:
Post a Comment