Lari hari kedelapan. Alhamdulillah, lebih baik dari lari ke-7. Kalori yang terbakar 208 kcal. Kemudian, Couch to 5K nyaris sempurna.
Pas lari kemarin, gue memikirkan banyak hal, terutama tentang konten blog kali ini. Nah, jadilah tulisan ala on the spot, tujuh kisah ini, tujuh kisah itu.
Tujuh hal menakutkan bagi pelari malam, especially me:
1. Anjing besar berbulu lebat, yang tiba-tiba muncul dari arah depan. Anjingnya gedeeee banget, mungkin kalo dia berdiri dengan kaki belakang, tingginya bisa ngalahin manusia dewasa.
Gue bukan pemerhati tipe-tipe anjing. Tapi mungkin anjing yang pernah selisih jalan sama gue itu adalah tipe Chihuahua yang rajin minum weight gain, jadi otot-ototnya mengembang & kekar. Delapan kali gue lari di track BKT, dua kali sudah gue bersua dengan anjing jenis ini.
Tapi ternyata, si anjing besar itu dituntun sama majikannya memakai tali kekang. Yah.. saking besarnya si anjing, empunya sampai nggak kelihatan.
Chihuahua plus Gainer |
Track di BKT itu jalan lurus beraspal, dengan pepohonan hampir rapat di kanan kirinya. Pohon-pohonnya lumayan tinggi, jadi menutup sinar kuning lampu jalan yang memang sudah seadanya. Sinar lampu yang berhasil menembus rimbunnya daun, menghasilkan penerangan yang remang-remang. Jadi kalo ada orang yang jalan dari kejauhan, sosoknya akan menjadi gelap. Semakin dekat, baru terlihat jelas.
Sosok-sosok seperti ini yang kadang bikin gue merinding. Satu hal yang langsung kepikiran adalah zombie, hahaha.. kebanyakan nonton The Walking Dead.
3. Alay-alay yang ngumpul pakai motor. Sudah ada larangan motor dan mobil masuk jalur BKT. Sudah ada pula simbol lalu lintas khusus untuk pesepeda dan pejalan kaki. Masih juga dilanggar. Sebetulnya sih, ini bukan hal menakutkan, tapi menyebalkan.
Yang menakutkan itu, kalo para alay tersebut berbuat kriminal. Rampas barang orang, mabuk-mabukan, berbuat keributan, kerusakan, dll. Sebab, kalo sudah ngumpul lebih dari tiga orang dikhawatirkan memiliki ide-ide yang aneh.
4. Arak-arakan awan kelabu. Mungkin bagi semua pelari, baik pagi, sore atau malam hari, juga akan sedikit cemas. Karena jadwal lari bisa batal.
Tapi ada juga beberapa pelari yang nggak ambil pusing sama hujan gerimis. Mereka tetap lari. Bahkan, bapaknya teman gue, lari pakai payung loh. Kalo gue sih sayang sama sepatunya, hahaha... sol depannya bisa cepat nganga. Kecuali pakai sepatu lari waterproof macam ini kali ya:
Nike Air Max Lunar 90 Water Resistant Cakep! Hahaha Modus nih |
5. Angin malam yang dingin. Setiap lari, gue selalu memakai jaket. Memang gerah luar biasa. Tapi daripada sepulang lari, perut kembung dan dikerokin. Soalnya angin malam itu super kencang dan super dingin. Brrrr...
OIA, gue pernah dengar mitos soal lari malam, katanya si pelari bisa terkena paru-paru basah. Hiii... serem amat. Untung cuma mitos. Tapi gue tetap akan berjaket selama lari.
6. Pohon-pohon tinggi. Takutnya ada makhluk halus yang terbang dari dahan pohon tertinggi ke dahan lainnya. Serta ada "ibu" dan "bapak" mereka, alias kunti dan genderuwo yang lagi nangkring di ranting-ranting, hihihihi....
Gue kalo lari, nggak pernah mau sambil nongak. Selain karena leher bisa pegal linu, kebayangnya ngeri banget melihat "mereka" asyik kongkow-kongkow.
Eh.. tunggu-tunggu, ini takut pohon tinggi, apa takut kunti?
Eh.. tunggu-tunggu, ini takut pohon tinggi, apa takut kunti?
Demikian yang dapat gue sampaikan. Mungkin next posting akan gue share tentang tujuh hal paling disenangi pelari malam.
No comments:
Post a Comment