Genre:
|
Agama Islam - Tauhid
|
Author:
|
Muhammad Abduh Tuasikal
|
Jujur,gue beli buku ini karena daya tarik judul bukunya. Kesannya suram & kelam gimana gitu. Pengin tau aja, apa sih isinya. Tujuannya bukan buat ikut-ikutan pesugihan ya, hehe...
Sudah kodrat manusia tidak pernah merasa puas. Punya rumah mewah, mobil, usaha yang bagus, gaji berlimpah, tapi kok kayaknya masih kurang. Dari zaman dulu, manusia yang kurang bersyukur ini, seringkali melalui jalan pintas menuju kaya raya. Dan sudah menjadi rahasia umum, jika pesugihan sangat digandrungi oleh kebanyakan orang awam. Awam agama.
Di bukunya ini, Ustadz Abduh Tuasikal menuliskan sebanyak 9 jenis pesugihan yang beredar di Pulau Jawa. Misalnya; minta kaya sama Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong, tuyul, monyet, jimat atau tamimah, dst. Pulau lainnya nggak dibahas, padahal kalo menurut gue nggak kalah banyaknya.
Setelah beragam jenis pesugihan diutarakan, di bab-bab selanjutnya, beliau menuliskan delapan penyimpangan yang terjadi. Semua dilihat dari kacamata Islam.
Delapan penyimpangan itu adalah sebagai berikut:
Bahasan mengenai penyimpangan-penyimpangan tersebut, dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur'an, serta hadits-hadits shohih. Gaya penulisannya sama dengan buku Kenapa Masih Enggan Sholat? yang sebelumnya pernah gue review juga.
Bukunya tipis, cuma 139 halaman. Murah pula. Nah, mumpung hari ini adalah Hari Buku Sedunia, ayo donk, dibeli bukunya ke ruwaifi.com, dan langsung dibaca. Menambah wawasan seputar agama yang Haq ini, dan semoga dapat mempertebal keimanan kita. Amin.
Sudah kodrat manusia tidak pernah merasa puas. Punya rumah mewah, mobil, usaha yang bagus, gaji berlimpah, tapi kok kayaknya masih kurang. Dari zaman dulu, manusia yang kurang bersyukur ini, seringkali melalui jalan pintas menuju kaya raya. Dan sudah menjadi rahasia umum, jika pesugihan sangat digandrungi oleh kebanyakan orang awam. Awam agama.
Di bukunya ini, Ustadz Abduh Tuasikal menuliskan sebanyak 9 jenis pesugihan yang beredar di Pulau Jawa. Misalnya; minta kaya sama Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong, tuyul, monyet, jimat atau tamimah, dst. Pulau lainnya nggak dibahas, padahal kalo menurut gue nggak kalah banyaknya.
Setelah beragam jenis pesugihan diutarakan, di bab-bab selanjutnya, beliau menuliskan delapan penyimpangan yang terjadi. Semua dilihat dari kacamata Islam.
Delapan penyimpangan itu adalah sebagai berikut:
- Syirik. Atau menduakan Allah.
- Tawassul yang keliru.
- Tumbal dan sesajen pada selain Allah.
- Ngalap berkah (Tabarruk) yang keliru.
- Tawakkal (menyandarkan hati) pada sesuatu selain Allah & mencari keberkahan lewat jimat.
- Beramal akhirat hanya untuk mencari keuntungan dunia semata.
- Melakukan safar ibadah yang terlarang ke gunung, petilasan dan kubur wali.
- Melakukan ritual mengada-ada yang tidak pernah dituntunkan (Bid'ah).
Bahasan mengenai penyimpangan-penyimpangan tersebut, dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur'an, serta hadits-hadits shohih. Gaya penulisannya sama dengan buku Kenapa Masih Enggan Sholat? yang sebelumnya pernah gue review juga.
Bukunya tipis, cuma 139 halaman. Murah pula. Nah, mumpung hari ini adalah Hari Buku Sedunia, ayo donk, dibeli bukunya ke ruwaifi.com, dan langsung dibaca. Menambah wawasan seputar agama yang Haq ini, dan semoga dapat mempertebal keimanan kita. Amin.