Sebuah keluarga di India akhirnya memutuskan untuk menutup kebun binatang milik mereka dan berimigrasi ke Kanada. Sebab, adanya perubahan politik di India, yang mengakibatkan bangkrutnya kebun binatang tersebut.
Mereka menjual beberapa binatang, dan membawa sebagiannya ke dalam kapal pengangkut milik Jepang.
Di tengah perjalanan, tepatnya di tengah Lautan Pasifik, badai besar menghantam kapal pengangkut itu. Dan menenggelamkan seluruh kru kapal, dan keluarga Pi: Ayah, Ibu dan kakaknya Ravi.
Pi berhasil diselamatkan kru kapal, sebelum kapal kandas, ke dalam kapal sekoci kecil.
Namun, Pi tidak sendiri. Ia ditemani oleh Zebra yang kakinya patah, Orang Utan bernama Orange Juice, seekor Hyena yang kelaparan, dan seekor Harimau Bengal bernama Richard Parker seberat 450 pon (atau sekitar 200 kilogram). Mereka semua dalam kapal sekoci yang sama. Rupanya hukum alam berlaku di kapal sekoci kecil ini. Siapa lebih besar & kuat, dia yang menang.
Hyena yang lapar tanpa pikir panjang, langsung menyantap si Zebra. Lalu, Hyena biang rusuh itu juga memukul dan membunuh si Orang Utan. Tapi, sebelum Hyena membunuh Pi, Richard Parker membunuh Hyena lebih dulu.
Demi tetap bisa hidup, Pi memutuskan untuk menjaga jarak dari Richard Parker. Dia mulai membangun rakitnya sendiri dari dayung-dayung dan lantai kapal sekoci, dengan diikat sedemikian rupa agar dapat mengapung. Pi juga menemukan makanan & minuman kaleng persediaan darurat di kapal sekoci. Tidak itu saja, Pi juga melengkapi dirinya dengan membaca & mempelajari buku panduan jika terjebak di situasi darurat semacam itu. Buku panduan ditemukannya di lantai sekoci.
Pada malam yang gelap, dengan efek visualisasi yang canggih luar biasa, yang bisa menampilkan sinar menari-nari di permukaan lautan, secara tiba-tiba Paus bongkok meloncat keluar dari air, dan menenggelamkan persediaan makanan & minuman Pi. Rakit pun mengalami rusak parah. Mau tidak mau, Pi harus tinggal di dalam sekoci. Dan, mau tidak mau, Richard Parker harus menerima kehadirannya. Dengan mengikuti buku panduan, Pi mulai melatih si Harimau Bengal, agar mengerti siapa majikan dan siapa piaraan.
Sampailah Pi di sebuah pulau penuh Meerkat. Di Pulau Alga itu terdapat danau berisi air tawar. Pi si vegetarian dapat memakan rumputnya, dan Richard Parker berpesta daging Meerkat.
Pulau Alga |
Danau air tawar VS Acidic |
Pi pun mengambil keputusan untuk segera angkat kaki dari pulau yang tidak dapat dideteksi oleh manusia (sebab pulau itu dapat berjalan mengikuti arus laut), membawa serta Richard Parker dan banyak daging Meerkat.
Life of Pi begitu mirip sama novelnya. Waktu baca bukunya dulu, gue langsung berpendapat, kalau buku ini difilmkan, akan jadi film yang fenomenal. Novel pemenang Man Booker Prize ini gue baca pas semester awal kuliah S1. Ceritanya begitu unik, dan tata bahasanya begitu keren, sehingga waktu itu gue percaya kalau ini adalah kisah nyata. Silly me.
Salah satu scene di film |
Cover bukunya |
No comments:
Post a Comment