Di sore yang tenang, di rumah.
Sabrina (usia 4) lagi mewarnai buku gambarnya sembari nyanyi lagu Frozen "Let it gooo... let it gooo.."
Si emak yang iseng, mlesetin tuh lagu jadi "Let it cow.. let it cow..."
Sabrina pun protes kalo lagu yang dinyanyiin liriknya salah: "Bukan let it cow, Ma," katanya, kening berkerut. "Cow itu artinya sapi."
Wuih udah tau arti Cow, pikir emaknya. Canggih juga untuk ukuran di rumah nggak pernah diajarin bahasa inggris sama sekali. "Oow.. jadi let it cow salah ya? Yang bener let it go?"
Dia ngangguk-ngangguk aja.
"Kalo Go artinya apa?" penasaran juga pengen tau udah berapa banyak kata yang dia tau.
"Go itu nggak ada artinya," sahutnya, kening masih berkerut. "Go itu temennya 'A."
Nah loh? "Kok begitu?" gantian emaknya yang protes.
Dia bergegas mengambil buku Iqro, dan nunjukin kalo huruf 'Ain & Ghoin (yang letaknya bersebelahan) itu temenan.
Okelah. Saat anak dituntut untuk menjadi bilingual atau trilingual, saat itulah semua huruf dan kata bercampur-baur. Tugas emak membenarkan, tapi ujung-ujungnya terjadi polemik argumen yang nggak ada habisnya.
No comments:
Post a Comment