Wednesday, January 4, 2017

Diet Mayo - Menu Tanpa Garam

Setelah sekian lama tidak menulis blog, karena sibuk luar biasa. Mulai dari kelar lahiran, lalu fokus ASI Eksklusif, jadwal pumping padat, dan kerjaan kantor yang tiada habis-habisnya, baru sekarang ini bisa (insyaAllah) aktif kembali di dunia per-blog-an.

Dan, artikel pertama yang mau saya bahas adalah DIET MAYO - Menu Tanpa Garam!

Sebelumnya, biarkan saya memperkenalkan diri lagi. Saya Fairus, ibu dari dua orang putri, satu balita (usia 4), dan satu bayi (7 bulan). Jadi tujuh bulan yang lalu saya melahirkan anak kedua, dan permasalahan after birth-nya beda tipis sama anak pertama, yaitu: berat badan tak kunjung kembali.

Waktu anak pertama, segala cara telah saya coba, mulai dari diet hitung-hitungan kalori ala Denny Santoso, OCD Deddy Corbuzier, food combining-nya Erikar Lebang. Lalu, berbagai macam olahraga, mulai dari jalan pagi keliling komplek perkantoran, latihan dumbell, lari malam di BKT, dll. Namun, tak membuahkan hasil. Kenapa? Apakah cara-caranya salah?

Tentu tidak! Yang salah ya saya sendiri. Karena melakukannya setengah hati. Kadang-kadang bener (sesuai plan), kadang-kadang semau gue.

Begitu timbangan melesat terus naik hingga di posisi 76 kg (dengan tinggi badan saya hanya 165 cm), which is BMI saya 27.92 dan sudah masuk kategori overweight, dan yang lebih parah saat mengetahui bahwa body fat saya 45.9% (dimana batas normalnya adalah 31%, selebihnya berpredikat OBESE), saya pun tercengang.

BMIBody Fat



BMI ReferenceBody Fat Reference


Sebetulnya kurang paham juga dengan body fat ini, jadi saya menganggap bahwa tubuh saya 45.9%-nya adalah lemak. Banyak ya. 

Saya memutuskan untuk melakukan diet lagi. Awalnya saya mengikuti diet dengan cara saya sendiri, yaitu nggak makan nasi putih. Sebagai ganti karbo saya konsumsi Ubi Ungu.
Makannya biasa aja, saya campur di piring dengan sayur dan lauk. Betul-betul pengganti nasi. Hingga kalo pas makan pakai sayur sop, kuahnya jadi ungu.

Diet ubi ungu, saya lakukan selama 2 bulan (September akhir s/d awal November), lumayan menyusutkan berat badan sebanyak 3 kilo. Di akhir November berat badan saya 73 kg.

Semangat saya mengendor di bulan Desember. Makan nasi putih sih sudah jarang banget, saya ganti kentang kukus aja, karena bosan juga lama-lama sama ubi ungu. Tapi workout-nya males sejadi-jadinya. Alhasil awal Januari 2017, berat badan saya nambah sekilo, jadi 74 kg.

Nah.... di awal Januari inilah, saya ikutan program diet mayo. Saya pesan khusus paket menu diet tanpa garam ke katering mayo_diseh (kalo berminat, langsung cek IG-nya).

Saat saya tulis blog ini (tanggal 4 Januari 2017) adalah hari kedua, jadi saya upload langsung menu dua hari dari kemarin. Berikut sneak peek-nya.

Menu Diet Mayo Hari ke-1
Menu Diet Mayo Hari Pertama
Menu Diet Mayo Hari ke-2
Menu Diet Mayo Hari Kedua

Workout masih saya lakukan menjelang malam. Begitu anak-anak tidur, langsung saya pakai sepatu, dan ikut aerobik-nya Betty Tilarso via youtube (haha.. jadul amat yak!), atau latihan dumbell sampai keringat bercucuran.

Gimana hasilnya? Tunggu dua minggu lagi. Saya akan update terus info menu diet mayo pada kesempatan lainnya.

Sekian.

No comments:

Post a Comment