Thursday, August 29, 2013

Review Buku: The Girls of Riyadh

Review Buku: The Girls of Riyadh
Genre:Nonfiction
Author:Rajaa Al Sanea

Pertama kali lihat judul bukunya (The Girls of Riyadh), langsung yakin kisahnya gak beda jauh sama kisah orang-orang keturunan Arab di Indonesia, bahkan mungkin orang Indonesia sendiri yang mengalami.
Dari mulai perjodohan yang mengikuti aturan keluarga besar dan adat istiadat yang kolot, sampai pandangan masyarakat mengenai kedudukan dan posisi kaum hawa. Di Saudi, ternyata wanita masih dianggap sebagai orang nomor dua, yang selalu kalah dan tersisih dibanding laki-laki.
Kalau di Indonesia, hak-hak perempuan memang sudah diperjuangkan oleh Ibu Kartini. Tapi realitas di lapangan tidak selalu benar. Di daerah-daerah pelosok, pasti masih banyak ditemukan ketidakadilan gender itu. Di Jakarta pun saya yakin masih ada, walau samar.

Buku ini menceritakan kisah nyata tentang empat perempuan Arab yang bersahabat sejak di bangku sekolah. Mereka memiliki kisah hidup, kisah cinta, dan kisah pertemanan yang berbeda, namun masih dapat ditarik benang merahnya, yakni tentang "ketidakmungkinan memperjuangkan cinta sejati".

Masing-masing tokoh diceritakan sama kuat oleh Rajaa lewat email-email yang ditulisnya dan dikirim ke seluruh penjuru Saudi setiap Jum'at.
Rajaa seperti sedang membangun cerita, alur, plot yang serupa dengan sinetron mingguan. Email-email Rajaa selalu ditunggu tiap minggunya oleh para pembacanya. Banyak yang memuji keberanian Rajaa mengungkapkan ketabuan di negerinya itu, tapi tidak sedikit pula yang menghinakan.

Setelah membaca habis buku ini dalam waktu kurang dari empat hari, saya jadi mendapat wawasan baru tentang kehidupan masyarakat Arab yang katanya sudah modern itu, plus rasa pe-de, karena ternyata bukan keturunan Arab di Indonesia saja yang masih mengalami kekoloton tersebut. Tapi di negeri Arab sendiri, kekolotonnya sangat parah.


No comments:

Post a Comment