Note: Posting ini adalah lanjutan dari dua posting sebelumnya: Misteri Kehalalan Suplemen ASI Moloco B12 & Investigasi Moloco Berlanjut.
Terakhir gue ngecek Moloco di website BPOM per tanggal 11 Desember 2014. Dan, sudah 1 tahun lebih 3 bulan, ternyata Moloco belum juga dapat terlacak di database BPOM. Ada apa dengan Moloco (part 2)?
Pencarian Moloco 31 Maret 2016 |
Akhir Mei atau awal Juni 2016, adalah saat yang gue nantikan untuk menyambut baby kedua. Rencananya sudah jelas, pengin banget full ASI. Salah satu yang gue harapkan kerjasamanya adalah si Moloco ini. Tapi mengapa oh mengapa, di database BPOM belum terinput juga?
Padahal dulu, saat gue melakukan investigasi itu, katanya kan si Moloco sedang mengajukan pendaftaran ulang izin edarnya tuh. Namun, hingga hari ini, datanya tidak ditemukan.
Anyway, salah satu teman kantor gue yang kebetulan menjabat sebagai Busui, saat ini sedang mengonsumsi Moloco atas saran dokternya. Gue minta aja bekas kemasannya, untuk mengecek nomor registrasinya.
Nomor Registrasi Moloco: DKL7604522616A1 |
Gue cek juga di database BPOM dengan nomor tersebut.
Pencarian Dengan Nomor Registrasi Moloco |
Masih belum ditemukan. Hiks... T_T
Akhirnya, karena gemes, gue telpon lagi Halo BPOM (nomornya 1500533).
Sebelum telpon, gue sudah membuat daftar panjang berisi pertanyaan-pertanyaan penting. Begitu sudah tersambung, eehh... Mba Operatornya sudah tahu kalo si penelpon bernama Fairus.. hahaha.. kok bisa?
Ternyata nomor telpon kantor sudah tercatat di database Mba Operator, sekaligus nama si penelepon (yakni gue), dan hal-hal apa saja yang ditanyakan dulu.
Begitu gue menyebutkan tentang Moloco. Langsung saja Mba Operator yang bernama Dian, menjelaskan panjang lebar, bahwa:
- Moloco B12 sudah memperpanjang izin edarnya. Dan disetujui oleh bagian terkait di BPOM sejak tanggal 18 Desember 2014.
- Lalu mengapa belum bisa dilihat di database BPOM? Alasannya untuk produk obat renewal (perpanjangan izin edar) memang perlu waktu untuk penginputan di database BPOM.
- Wow.... perlu waktunya hingga 1 tahun lebih? Kalo menurut gue sih ini merugikan pihak Moloco. Dan respon Mba Dian hanya: Kami akan segera meneruskan ke pihak terkait untuk memprosesnya (maksudnya menginput di database).
- Memang pihak terkait yang dimaksud itu sopo? Direktorat Penilaian Obat & Produk Biologi.
- Dan pertanyaan terakhir gue (untuk meyakinkan diri sendiri sebetulnya), apakah tulisan "Ext. Placentae 15 mg" di kemasan Moloco itu benar plasenta sapi? Bukan babi atau manusia? Jawaban Mba Dian: Benar itu plasenta sapi. Jika di produk obat atau makanan, mengandung babi, maka di kemasannya akan ada keterangan yang menyebutkan bahwa "Produk ini mengandung babi". Dan, tidak pernah ada obat yang mengandung plasenta manusia.
OK cukup menurut gue.
Sebelum gue tutup telponnya, gue minta satu hal sama Mba Dian: tiket nonton premiere AADC 2. Hahaha... bukan deh... becanda.
Yang gue minta sama Mba Dian adalah mohon segera diinput si Moloco ini di database BPOM, biar jadi lebih tenang saat mengonsumsinya. "Segera" di sini maksudnya "dalam tempo yang secepat-cepatnya". Super Urgent!
Kan, salah satu slogan BPOM yang ada di pinggir-pinggir jalan itu: cek izin edarnya (dan setahu gue, salah satu caranya ya dengan mengecek nomor registrasi di website BPOM). Kalau sudah dicek, ternyata nggak ada, berarti kan harusnya nggak boleh beredar ya. Betul apa betul?
Moloco Terdaftar di BPOM
Finally..... Case Closed!
Senangnya, bisa membantu busui-busui. Happy breastfeeding Mums ^_^
|