Tahun ini insyaAllah si Kakak masuk sekolah TK... yeay!
Jadi pas emak bapaknya libur kemarin, kita berempat pergi berbondong-bondong ke toko sepatu, beli sepatu sekolah buat kakak.
Pokoknya yang warna pink, salah satu kriteria emaknya. Kakak lebih milih warna biru muda, yang ada gambar Frozen-nya. Tetep... frozen fever. Dan, kalau bisa ketika dipakai, lampunya menyala.
Syarat dari Abah: tidak bertali, karena pasti bikin repot anaknya. Jadi kita milih yang berperekat.
Padahal waktu itu motif-motif sepatu anak yang bertali lucu-lucu banget. Pengin nyari ukuran besar, sayangnya tidak tersedia.
Ada beberapa sepatu yang sudah cocok modelnya, tapi nggak ada ukurannya, biasa ya. Sampai si mas-mas-nya mondar mandir cari ukuran sepatu di gudang, sesuai yang kita minta.
Hampir semua sepatu dicoba pakai sama si Kakak. Adiknya nggak mau kalah, minta turun dari gendongan, dan mulai menyusuri rak-rak kaca sepatu.
Awalnya dia sentuh. Dan senyumnya sumringah karena melihat sesuatu yang baru bagi dia. Setelah itu, mulai mempelajari tentang dimensi ruang, alias lempar-lempar sepatu. Ke segala arah!
Abahnya panik, langsung nyuruh si emak untuk menggendong bayi sebelas bulannya lagi.
Emak yang nggak enak hati tergopoh-gopoh mengejar si bayi yang jalannya mulai lancar, sembari memunguti sepatu di lantai.
Begitu si adik bayi melihat sepatu-sepatu sudah berjejer lagi di rak, dia pun penasaran ingin mempelajari ulang dimensi ruang. Dua sepatu terlempar kembali dengan jarak lumayan. OK, sudah cukup adik bayi. Emaknya keluar dari toko sepatu menggendong serta si bayi.
"Gapapa kok bu," ujar salah satu penjaga toko.
Maaf berkali-kali keluar dari mulut si emak, seraya melihat penjaga toko menyusun ulang sepatu hasil lemparan.
Emak duduk di depan toko, sambil menahan bayi yang berambisi balik lagi ke rak sepatu.
Dari jauh, terlihat abah masih memilih sepatu. Dan, si Kakak ternyata sibuk mirror selfie :D
Adik Bayi juga dapat kok ^_^ |
No comments:
Post a Comment