Rencana awal Andy akan meletakkan semua mainannya, kecuali Woody, di gudang. Mungkin akan dimainkan lagi oleh anak-anak Andy nanti, begitu pikir Woody. Sedangkan, Woody sendiri akan dibawa serta ke kampusnya.
Namun, ada kesalahpahaman antar mainan, hingga mereka merasa ditinggalkan oleh Andy, dan akan dibuang.
Buzz Light Year, Mr & Mrs Potatoes, Hamm the Piggy Bank, Jessie & Bullseye, Rex, Slinky Dog, Aliens & Barbie terjebak di kardus berisi barang-barang yang akan disumbangkan ke tempat penitipan anak (day care) Sunnyside.
Anak-anak di day care, khususnya untuk Caterpillar room, adalah anak-anak yang masih blingsatan (bahasa mana nih?), maksudnya mereka masih menggunakan mainan sebagai objek untuk bermain secara liarrrrr.... Rambut Jessie digunakan sebagai kuas cat, buntut Rex patah, wajah Mr. & Mrs. Potatoes nggak karuan bentuknya, dan Buzz disangka permen lolipop, dan dijilat.
Berbeda dengan Butterfly room yang anak-anaknya selain memang sudah lebih besar, juga lebih bijaksana dalam mempermainkan mainan.
Ternyata ada geng mafia underground yang membuat peraturan untuk mainan baru di day care. Mereka adalah sekelompok mainan yang diketuai oleh Lots-o'-Huggin' Bear, Boneka beruang warna pink, dan wakilnya Ken, pasangan Barbie, serta algojo super creepy: Big Baby.
Woody yang tau bahwa teman-temannya berada dalam cengkraman mafioso berbahaya, berusaha menyelamatkan mereka. Namun, usaha untuk meloloskan diri dari "penjara" Sunnyside sangatlah sulit, mengingat ada mata si Monkey yang melotot memandangi layar CCTV, dan jika ada yang berusaha melarikan diri, dia akan berteriak-teriak ribut disertai suara cymbal-nya yang berisik.
Adegan yang berhasil bikin gue menitikkan air mata adalah saat kawanan itu saling berpegang tangan erat, dalam menyambut kematian mereka, di tengah tumpukan besi tua yang akan dilumerkan oleh bara api. Persahabatan yang menguatkan dan meneguhkan hati mereka.
Dan, scene terakhir - scene perpisahan, juga sukses bikin ingus gue ngucur... (aduh istilahnya jorok banget) adalah saat Andy mendapat message dari Woody untuk menyumbangkan mereka semua ke Bonnie, gadis kecil yang sangat apik merawat mainan-mainan seperti halnya Andy.
Andy mulai memperkenalkan satu per satu mainannya kepada Bonnie, dan pada saat ia harus menyerahkan Woody pada Bonnie, ada keinginan untuk mencegahnya, karena Andy menganggap Woody sebagai sahabatnya, bukan sekedar mainan biasa... wooow.. what's a beautiful story.
Jadi inget sama boneka-boneka gue dulu: Bir (boneka teddy bear cokelat pake baju tidur warna putih), Whisky (boneka babi), Upik Besar, Upik kecil, boneka kucing, boneka kelinci, boneka-boneka panda (ada kurang lebih 3 atau 4, gue lupa & nggak gue namain saking banyaknya), begitu gue kuliah, satu per satu gue kasih orang. Mulai dari yang paling jarang gue mainin & jarang gue ajak tidur bareng, sampai akhirnya nasib Bir juga nggak tau kemana. Gue bener-bener bukan cerminan Andy atau Bonnie ya...
No comments:
Post a Comment