Friday, October 13, 2017

Cerita Hajatan di Bandung

Sabtu kemarin, kami sekeluarga diundang hajatan (nikahan) salah seorang sepupu. Mempelai wanitanya asal Bandung. Jadi acara nikah dan resepsi diadakan di kota bunga itu.

Tepatnya di Pitta Resto & Bakery, Jl. Pahlawan No.72 Neglasari Cibeunying, Kaler, Bandung. Tempat makan yang menyajikan menu ala Timur Tengah.

Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery

Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery

Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery

Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery

Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery

Acara wedding dikonsep terbuka/ outdoorTamu undangan juga nggak terlalu banyak, nggak sampai 200 orang. Memang hanya keluarga dan teman dekat saja, jadi suasana sangat intim. Pun sengaja tidak disediakan kuade, supaya pengantinnya hilir mudik menyapa dan berfoto dengan tamu.


Acara Resepsi di Pitta Resto & Bakery
Kedua Mempelai

Keluarga besar Almasyhur menginap di D'best Hotel Sofia, beralamat di Jl. Teluk Angkasa No.27, Lebakgede, Coblong, Bandung. Hotel bintang dua yang bersih dan apik. Hanya ada 4 lantai. Dan di lantai paling atas terdapat kolam renang sedalam 120 cm. Lumayan, anak-anak gembira nginap di sini, soalnya bisa sekalian nyebur main air.

Menginap di D'best Hotel Sofia

Menginap di D'best Hotel Sofia

Menginap di D'best Hotel Sofia

Menginap di D'best Hotel Sofia

Menginap di D'best Hotel Sofia

Menginap di D'best Hotel Sofia

Pulang kondangan, saya dan Ima (kami periparan), membawa anak-anak menyusuri FO-FO di Jalan Riau. Mulai dari Heritage, Cascade, Lily & Rose, Terminal Tas, Jessie James, dan yang lainnya, banyak banget, nggak hapal nama-namanya. Hasil dari keluar masuk outlet, saya dapat tas kerja keren... yeay!! :D

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Menyusuri Factory Outlet di Jalan Riau

Selesai mengelilingi outlet, kita diundang makan malam oleh salah seorang paman (anak tertua dari klan Almasyhur) di restoran seafood Dago Panyawangan. Alamat: Jl. Ir. H. Djuanda No.127, Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung.

Lokasinya dekat banget dari Hotel D'best Sofia, jadi ramai-ramai jalan santai sehabis maghrib. Menu yang dihidangkan, beragam jenis ikan. Gurame goreng dan bakar, cumi tepung, cah kangkung, ayam bakar, dll.

Makanannya enak-enak, tapi entah kenapa tempatnya lumayan creepy. Shofiyah takut banget sama wayang-wayang berwajah setan yang dipajang di berbagai sudut. Jangankan anak bayi, emaknya juga ngeri.

Makan Malam di Restoran Dago Panyawangan

Makan Malam di Restoran Dago Panyawangan

Makan Malam di Restoran Dago Panyawangan

Minggu pagi, kami mendarat di Prima Rasa. Jl. Kemuning No.20, Merdeka, Sumur Bandung, Bandung. Konon katanya toko kue yang terletak di bilangan Kemuning ini adalah Prima Rasa yang pertama. Pusat segala cabang. Jadi, betul-betul ramai dan crowded.

Ada kejadian yang sangat memorable di Prima Rasa. Mungkin ini adalah kisah paling berkesan yang pernah saya alami, khususnya selama saya pelesiran ke Bandung.

Jadi ceritanya, dua keluarga pergi ke Prima Rasa dengan Uber Car.

Perjalanan pergi, cukup satu mobil, yaitu Avanza. Nah, giliran pulang, kita dapat mobil Ertiga, yang bangku belakangnya ternyata dicopot. Jadi hanya cukup mengangkut satu keluarga. Keluarga yang lainnya, which is saya, suami dan anak-anak masih tertinggal di Prima Rasa. Rencananya akan booking mobil online lainnya.

Ada satu dua kendala, yang menyebabkan booking mobil kedua gagal terus. Mulai dari aplikasi error, handphone mendadak lemot, paket data habis, dan wifi gratis tidak tersedia... haha...

Beberapa ide muncul, cari taksi. Tapi ternyata, menurut tukang parkir, sudah lama taksi tak lewat situ gegara ada Uber.

Ide kedua, cari ATM terdekat, supaya saya bisa isi pulsa paketan. Tapi ATM tidak terlihat sejauh mata memandang.

Ide ketiga, saya mau memberanikan diri minta tolong sama orang untuk orderin Uber buat kita, melalui handphone mereka. Namun ide terakhir ini tidak terealisasi, karena saya keburu lihat angkot jurusan Dago.

Alhasil kita ngangkot dua kali sampai Rumah Sakit Santo Borromeus. Dan jalan kaki di pedestrian Bandung yang kece sampai ke hotel. Untungnya cuaca saat itu (jam satu siang) sangat bersahabat. Mendung, udara dingin, gerimis juga masih satu dua yang menyentuh pipi.

Mood saya yang sebelumnya terjun bebas ke dasar jurang, gegara orderan Uber, siang itu terangkat lagi sampai atas trotoar. Apalagi lihat dua anak perempuan imut lari-lari kecil, sambil ketawa ketiwi, seperti peri hutan yang menari dengan kepakan sayap warna-warni... ahhh.... Bandung, the most romantic town, Ever! (Sayup-sayup terdengar Untitled-nya Maliq & D'essentials, maksudnya sebagai OST pada scene itu, nyambung nggak ya?)


Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Jalan Kaki Di Pedestrian Bandung

Anyway, kita pulang sore hari, naik kereta Argo Parahyangan. Ketemu lagi sama Rini sekeluarga (periparan juga). Saat berangkat, kita memang bareng. Satu gerbong, dan pesan bangku berdekatan. Eh.. pas pulang, bareng lagi, padahal beli tiketnya nggak samaan, haha... (kali ini soundtrack-nya Baby Shark dari Pink Fong aja hehe...).

Oke deh, see you on the next memorable trip ^_^


Serunya Anak-Anak di Pitta Resto & Bakery

Serunya Anak-Anak di Pitta Resto & Bakery

Serunya Anak-Anak di Pitta Resto & Bakery

Serunya Anak-Anak di Pitta Resto & Bakery

Serunya Anak-Anak di Pitta Resto & Bakery

No comments:

Post a Comment