Holla! Happy new year people. Review film The Book Thief sebagai posting pembuka di awal tahun ini. Film based on books dengan judul sama, berlatar belakang Nazi dan Perang Dunia II.
Pada tahun 1938, Liesel Meminger, seorang anak perempuan berwajah cantik nan polos, harus rela kehilangan adik laki-lakinya di tengah perjalanan bersalju. "Sang malaikat maut", yang juga menjadi narator di film ini, setelah tugas mencabut nyawa si adik selesai, rupanya ia tertarik pada sosok Liesel. Entah mengapa, tapi "malaikat maut" di film ini merasa dihantui olehnya.
Saat pemakaman si adik, Liesel mengambil sebuah buku Petunjuk Pemakaman Manual yang terjatuh dari salah satu petugas. Ia menyimpannya, walaupun ia sadar tidak dapat membacanya.
Karena orangtua Liesel seorang komunis, yang pada saat itu adalah musuh besar Nazi, Liesel pun diserahkan kepada orangtua asuh berkebangsaan Jerman, supaya hidupnya aman dan selamat dari penjajahan Hitler.
Liesel diadopsi oleh Hans Hubermann, ayah angkat yang penyayang, dan istrinya Rosa.
Ketika Hans mengetahui bahwa putrinya tidak dapat membaca, dia mengajarinya dengan lembut serta menyulap ruang bawah tanah rumahnya menjadi kamus raksasa untuk Liesel.
Malam ulang tahun Fuhrer, seluruh anggota Nazi dan warga setempat mengadakan perayaan dengan membakar buku-buku, ia tampak sedih dan kecewa. Dan saat semua orang telah selesai pada acara itu, dan bubar meninggalkan lokasi, diam-diam Liesel menyelipkan sebuah buku yang belum sempat terbakar. Ia ingin membacanya.
Minat Liesel terhadap kata dan kalimat semakin membuncah. Ditambah, saat keluarga kecil Huberman kedatangan tamu Yahudi yang sakit parah, dan harus dirawat, keinginan Liesel untuk membaca kian menggila. Hingga menjadikannya seorang pencuri buku. Dengan memanjat jendela, Liesel "meminjam buku-buku" di perpustakaan milik walikota. Dan predikat itu disematkan oleh Rudy, sahabatnya sendiri.
The Book Thief merupakan film inspiratif. Sebab, Liesel, di kehidupan yang sulit, masih terobsesi dengan membaca. Bagaimana dengan kita?
Yuk, jadikan gila baca sebagai salah satu resolusi buat kita & keluarga.
No comments:
Post a Comment