Minggu pagi, sekitar jam 9, adik gue Haikal tiba-tiba ngetuk pintu rumah, ngajakin jalan-jalan ke Bogor.
Awalnya ragu-ragu, tapi berhubung gue dan Sabrina udah rapi dari pagi (maksudnya sudah mandi & sarapan), dan suami mengizinkan, berangkatlah kita ke Bogor.
Perjalanan yang nggak begitu jauh, cuma agak macet, kita sampai di Bogor jam 10. Tujuan pertama ke Tajur. Lihat aneka model tas, dompet, dan sepatu. Berjejer di rak, dengan harga yang beragam. Karena nggak niat belanja (tanggal tua pula), jadi nggak beli apa-apa. Sabrina doang yang minta mainan panah-panahan ala Katniss Everdeen.
Tujuan selanjutnya adalah kebun durian Warso Farm. Beralamat di JL. K.H. Halimi, Cipelang, Cijeruk, Bogor.
Lumayan rame, soalnya hari minggu ya. Mau beli duren aja ngantrinya sampai ke jalan. Harga per kilo: Rp.45.000,- (ditimbang dengan kulit).
Jadi, harga satu duren kecil berkisar 80 ribuan, yang ukuran sedang 100 ribuan. Kalau naik ke kebun durennya, di sana ada warung yang jual sop duren dingin. Harga per mangkuk Rp.20.000,-. Walaupun sepertinya ditambah dengan sirup, tapi rasanya enak. Rasa durennya nggak terlalu pekat.
Di sana, kita nggak cuma makan duren, kebun durennya itu tempat yang sangat menenangkan. Udaranya sejuk. Banyak pohon rindang yang menghalangi sinar matahari. Jadi suasananya cocok banget buat refreshing. Ada playground juga, yang buat Sabrina betah main berjam-jam.
Sebelum pulang, dan menuju tempat selanjutnya, kita piknik dulu makan siang di bawah pohon duren. Sudah bawa bekal nasi & sayur dari rumah.
Pulang dari Warso Farm, kita mampir ke Pesantren Ibnu Taimiyah. Silaturahmi sama salah satu pengajar di sana, yang kebetulan adiknya ibu. Lanjut pulang ke Jakarta. Sampai rumah jam 10 malam. Sabrina udah tidur pulas di mobil. Begitupun "si mboke"... hehe...