Tuesday, January 15, 2013

Toy Story 3

Kalo ngikutin Toy Story 1 & 2, pasti kenal Andy ya, si anak koboy yang sayang banget sama mainan-mainannya. Di Toy Strory 3, Andy sekarang berumur 17 tahun, dan akan segera meninggalkan rumahnya, untuk pergi kuliah. Andy mengemasi barang-barang di kamarnya, dan bagaimanakah nasib mainan Andy selanjutnya?

Rencana awal Andy akan meletakkan semua mainannya, kecuali Woody, di gudang. Mungkin akan dimainkan lagi oleh anak-anak Andy nanti, begitu pikir Woody. Sedangkan, Woody sendiri akan dibawa serta ke kampusnya.
Namun, ada kesalahpahaman antar mainan, hingga mereka merasa ditinggalkan oleh Andy, dan akan dibuang.
Buzz Light Year, Mr & Mrs Potatoes, Hamm the Piggy Bank, Jessie & Bullseye, Rex, Slinky Dog, Aliens & Barbie terjebak di kardus berisi barang-barang yang akan disumbangkan ke tempat penitipan anak (day care) Sunnyside.

Anak-anak di day care, khususnya untuk Caterpillar room, adalah anak-anak yang masih blingsatan (bahasa mana nih?), maksudnya mereka masih menggunakan mainan sebagai objek untuk bermain secara liarrrrr.... Rambut Jessie digunakan sebagai kuas cat, buntut Rex patah, wajah Mr. & Mrs. Potatoes nggak karuan bentuknya, dan Buzz disangka permen lolipop, dan dijilat.
Berbeda dengan Butterfly room yang anak-anaknya selain memang sudah lebih besar, juga lebih bijaksana dalam mempermainkan mainan.
Ternyata ada geng mafia underground yang membuat peraturan untuk mainan baru di day care. Mereka adalah sekelompok mainan yang diketuai oleh Lots-o'-Huggin' Bear, Boneka beruang warna pink, dan wakilnya Ken, pasangan Barbie, serta algojo super creepy: Big Baby.
Woody yang tau bahwa teman-temannya berada dalam cengkraman mafioso berbahaya, berusaha menyelamatkan mereka. Namun, usaha untuk meloloskan diri dari "penjara" Sunnyside sangatlah sulit, mengingat ada mata si Monkey yang melotot memandangi layar CCTV, dan jika ada yang berusaha melarikan diri, dia akan berteriak-teriak ribut disertai suara cymbal-nya yang berisik.

Adegan yang berhasil bikin gue menitikkan air mata adalah saat kawanan itu saling berpegang tangan erat, dalam menyambut kematian mereka, di tengah tumpukan besi tua yang akan dilumerkan oleh bara api. Persahabatan yang menguatkan dan meneguhkan hati mereka.
Dan, scene terakhir - scene perpisahan, juga sukses bikin ingus gue ngucur... (aduh istilahnya jorok banget) adalah saat Andy mendapat message dari Woody untuk menyumbangkan mereka semua ke Bonnie, gadis kecil yang sangat apik merawat mainan-mainan seperti halnya Andy.
Andy mulai memperkenalkan satu per satu mainannya kepada Bonnie, dan pada saat ia harus menyerahkan Woody pada Bonnie, ada keinginan untuk mencegahnya, karena Andy menganggap Woody sebagai sahabatnya, bukan sekedar mainan biasa... wooow.. what's a beautiful story.

Jadi inget sama boneka-boneka gue dulu: Bir (boneka teddy bear cokelat pake baju tidur warna putih), Whisky (boneka babi), Upik Besar, Upik kecil, boneka kucing, boneka kelinci, boneka-boneka panda (ada kurang lebih 3 atau 4, gue lupa & nggak gue namain saking banyaknya), begitu gue kuliah, satu per satu gue kasih orang. Mulai dari yang paling jarang gue mainin & jarang gue ajak tidur bareng, sampai akhirnya nasib Bir juga nggak tau kemana. Gue bener-bener bukan cerminan Andy atau Bonnie ya...

Saturday, January 5, 2013

Giodani Gold Bronzing Pearls - Natural Radiance & Giordani Gold Powder Brush

Nama Produk: Giodani Gold Bronzing Pearls
Warna: Natural Radiance

Nama Produk Kuas: Giordani Gold Powder Brush

Ini blush on biar bisa tampil chick dan seger, dipakai setelah berbedak. Warnanya natural, jadi nggak terlalu menor waktu dipake. Pas banget dipakai untuk ke kantor or kondangan.

Kuasnya lumayan halus dan ada tutupnya rapet, walau nggak sehalus kuasnya The Body Shop, kata temen gue. Tapi kalo dibanding sama harganya, kuas Giodani Gold Powder Brush dari Oriflame ini harganya nggak ada setengahnya dari kuasnya TBS. Tergolong murmer-lah. Jadi alat pelengkap untuk make-up pipi. Bisa juga sebagai kuas untuk bedak.

Friday, January 4, 2013

Grace Body Cream

Nama Produk: Grace Body Cream.
Body Cream beraroma parfum Grace. Enaaaak.... banget wanginya, lembut, dan melembutkan kulit sebadan.

Jadi waktu bulan desember tahun kemarin, krim badan ini lagi diskon setengah harga karena merupakan produk baru, mumpung ada temen kantor yang waktu itu berminat pengen beli, tapi dia bingung mau milih yang mana? Karena ada dua pilihan: Grace & Precious Moments (tutupnya putih, dan ternyata ada sedikit gliternya gitu).
Gue beli dua-duanya biar temen gue bisa milih, trus yang nggak dipilih biar gue yang pake sendiri. Akhirnya temen gue milih Precious Moments, sedangkan gue iseng-iseng aja nyoba yang Grace Body Cream, dan wanginya menghipnotis gue, bahkan kami semua yang ada di ruangan impor (kantor gue, red).

Satu per satu temen kantor gue akhirnya pada beli, mereka beli langsung dua body cream itu (Grace & Precious Moments). Dan gue berhasil menjual 22 pcs body cream ini. Awalnya mereka pasti mau coba kan ya, jadi gue edarkan ke tiap orang yang gue jumpai di kantor, sampai bapak-bapak yang kerja lapangan juga gue tawarin. Alhamdulillah, rezeki body cream ya, sesuatu.

Fuzzibunz - Cloth Diaper

Ini clodi favoritnya Sabrina, sebetulnya favorit emaknya sih. Alasannya: karena fit banget dipake Sabrina, cutting-nya kecil, tapi bisa muat, soalnya lumayan elastis bahan outernya. Jadinya Sabrina terlihat makin lincah kalo pake ini. Dan bagian innernya halusss banget....
Memang harganya agak mahal nih, 200ribuan, gue belinya di salah satu Olshop di Facebook. Warnanya gue pilih yang Crushed Berries, pink-nya hot! Cucok banget buat anak perempuan yang sangat-sangat girlie seperti Sabrina.
Harga kan gak bohong ya, semakin mahal harusnya semakin bagus donk kualitasnya, dan itu memang terbukti banget. Fuzzibunz - Cloth Diaper dilengkapi dengan 2 insert, besar dan kecil, dan ada karet elastis tambahan buat di kanan-kiri pangkal paha. Jadi untuk men-adjust lingkar pahanya tidak memakai kancing SML yang biasanya ada di bagian depan clodi, tapi Fuzzibunz memakai karet elastis, jadi kayak celana hamil buat menyesuaikan bagian perut & pinggang yang makin membesar.
Untuk daya ketahanan bocor, bisa dibilang lumayan, biasanya Fuzzibunz untuk pemakaian malam hari. Tapi gue nggak mau kulit Sabrina terpapar lama-lama dengan air seninya sendiri, karena air seni kan racun ya, jadi tiap 3 - 4 jam sekali pasti aku gantikan clodinya. Bocor samping? Jelas tidak ada! Karena karet elastisnya itu rapet menutup sela-sela paha :D

Pengen deh nambahin Fuzzibunz - Cloth Diaper ke koleksi clodinya Sabrina, yang warna MacNCheese (kuning menyala, kayak lagi ada kampanye partai G*lkar di jalan, hhhehee)

Thursday, January 3, 2013

Pengalaman ASI setelah 9 bulan berjalan

Sebelum Sabrina lahir, gue udah positip banget bakalan ngasih ASI buat dia, terinspirasi sama temen kantor, anaknya jadi seger, lincah, pinter, jarang sakit, dll.
Jadi sebelum kelahirannya, gue udah punya satu folder khusus yang membahas tentang per-ASI-an, hasil googling dan gabung di milis ASI For Baby. Semangat gue buat menyusui Sabrina full 6 bulan & lanjut sampe 2 tahun, betul-betul kyk semangat orang gila. Gue sampe mau nuntut klinik bersalin gue nanti kalo sampe sabrina dikasih minum sufor, apapun merk-nya.
Gue juga meminta room-in buat gue dan Sabrina, alhasil gue nggak bisa tidur waktu malam pertama bersama baby. Nangis semaleman, gue nggak bisa gendong bayi waktu itu, masih kaku, takut bayinya kepelintir, trus salah urat. Udah gitu, gue masih lemes, jahitan gue juga masih berasa nyeri. Jadi gue mengandalkan suami untuk menggendong sampe Sabrina tidur. Terima kasih Fahmiku tercinta.
Gue juga ngerasain baby blues, walaupun kadarnya dikit. Bawaannya pengen nangis, berasanya kasihan banget sama Sabrina yang masih mungil itu. Gue juga merasa bukan ibu yang baik buat dia. Gue nggak bisa mandiin sabrina, nggak bisa jemur, nggak bisa pakein bedong, nggak bisa ganti popok, nggak bisa ini, nggak bisa itu. Semua adalah hal baru. Sama sekali asing buat gue.

Tapi itu belum seberapa, ada lagi yang menyakitkan, yaitu menyusui. Ternyata menyusui yang sebelumnya gue puja-puja, tidak segampang yang gue bayangkan. Puting gue lecet. Kenapa? Karena posisi latch-nya belum bener, kalo kata orang-orang sih, lidah bayi masih kasar, jadi pasti bisa melukai puting. Tapi walau begitu, gue tetep memaksakan puting gue bekerja, karena memang diciptakan untuk mengalirkan susu ke perut Sabrina. Jadi biar perih-perih gimana gitu, gue tutup mata aja. Menikmati.
Sampai saat dimana gue harus mulai pumping untuk menabung ASI. Sensasi pertama kali pumping itu, bagai sumsum disedot paksa keluar dari tulang-tulang. Waktu itu gue juga mencoba menikmati masa-masa pumping sambil nonton drama korea di TV. Sabrina tidur pules di kamar, tapi gue menegakkan daun telinga siaga penuh kalau-kalau dia tiba-tiba nangis. Hasil pumping pertama dikit banget, kanan-kiri cuma dapet 20 ml. itu udah 30 menit sesi pumping.
Pumping hari kedua, crot.. keluar darah, ASI yang udah masuk di botol, jadi berwarna pinky. Mau nggak mau harus gue buang. Sampe 2 hari selanjutnya, payudara kiri gue istirahatkan dari sesi pumping. Tapi menyusui tetap berjalan seperti biasa.

Alhamdulillah masa-masa awal menyusui yang sulit sudah terlewati. Sekarang, setelah 9 bulan berjalan, alhamdulillah Sabrina jarang sakit, kalaupun sakit, cepet sembuhnya, nafsu makannya tergolong normal, dan suka makan apa aja, nggak ada bosennya walau menunya sama 3 hari berturut-turut, daya ingin tahunya besar sekali, dan begitu dapet sesuatu yang baru, serius banget mempelajarinya sampe iler ngeces-ngeces.

Bukan cuma itu, nikmat menyusui ada pada saat gue memeluk buah hati, dan dia minum sampai kenyang, bahkan kadang terbatuk-batuk saat LDR, kemudian tidur di pelukan gue, mukanya teler. Sabrina itu nggak bisa jauh-jauh dari mamanya. gue ke kamar mandi aja, dia nangis teriak-teriak nggak mau ditinggal. Begitu gue pulang dari kantor, sehabis mandi, dan sebelum menyusui, dia mencium payudara gue sebelah kanan lalu kiri, baru deh nenen. Sabrina betul-betul bayi yang romantiz.
Itu sedikit pengalaman ASI setelah 9 bulan berjalan antara gue dan bayi perempuan kecil mungil yang manis dan very very cute bernama Sabrina.